Sedangkan, Direktur Profetik Institute Asratillah berpandangan. Dari segi jumlah suara, Sulsel merupakan pemilik suara terbanyak di Indonesia Timur dengan jumah 6.670.582 pemilih, dan berada di urutan ke tujuh secara nasional.
"Dengan berkampanye di Sulsel berarti kandidat membuka jalan menguasai teritori Indonesia Timur. Menjadi pemilik suara dominan di Sulsel sama saja menjadi dominan di Indoesia Timur," tururnya.
Lanjut dia, selain faktor jumlah pemilih, Sulsel menjadi titik penghubung bagi kota-kota besar di Indonesia Timur. Sebahagian besar media raksasa berkantor dan memiliki cabang di Sulsel.
"Artinya dengan membuat kegiatan di Sulsel berarti membuka peluang untuk terekspos oleh media-media besar sehingga dengan mudah menjangkau kota-kota lain di Indonesia Timur," jelas dia.
Menurutnya, secara otomatis Sulsel juga menjadi episentrum hiruk pikuk isu-rumor politik di Indonesia Timur. Hampir semua elit di Indonesia Timur kemungkinan besar memiliki kolega dan urusan di Sulsel.
"Apalagi diaspora orang Sulsel di kawasan Indonesia Timur cukup besar dan menguasai sektor-sektor vital, semisal politik dan ekonomi," pungkasnya. (Yadi/B)