"Harus diakui, AMIN adalah Paslon yang miskin dan tidak disokong oleh kekuatan dana kampanye yang memadai. Karena itu, spanduk rakyat adalah bentuk dukungan untuk mentaktisi keterbatasan APK AMIN," tambah Anhy.
Sedangkan, Sekretaris DPW Mileanies Sulsel Fuad Kesuma Fikar yang juga terlibat aktif di lokasi kegiatan. Dia menegaskan, pihaknya menggunakan pewarna pilox dan spidol permanen, puluhan spanduk berbahan karung dengan warna dasar putih berhasil dibuat oleh para relawan.
"Kontennya bermacam-macam, tetapi fokus menyuarakan gagasan-gagasan perubahan AMIN dalam bahasa sederhana yang bisa dibaca oleh rakyat," jelas Fikar.
Spanduk yang sudah jadi akan dipasang pada titik-titik startegis di Kota Makassar, bersaing dengan spanduk dan baliho berbahan vinyl hasil percetakan dari Paslon lainnya.
"Iya, akan dipasang di titik-titik strategis. Kita mau tunjukkan bahwa rakyat juga bisa menyuarakan perubahan meski dengan cara sederhana dan menggunakan bahan seadanya," jelasnya.
Rencananya, gerakan membuat spanduk rakyat seperti ini akan terus dilakukan oleh setiap relawan pada lingkungan masing-masing.
"Kami arahkan kawan-kawan relawan AMIN di manapun berada untuk bisa melakukan hal yang sama di lingkungan masing-masing. Setidaknya ini kontribusi paling minimal yang bisa kita lakukan di tengah minimnya APK AMIN," ujarnya.
Dia memberi saran agar relawan menggunakan bahan-bahan bekas atau yang harganya paling murah sehingga tidak memberatkan relawan.