Kader Golkar Dominasi Pilgub Sulsel

  • Bagikan
Dokumen Rakyat Sulsel

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kader Partai Golkar Sulawesi Selatan mendominasi daftar figur yang diproyeksikan maju pada pemilihan gubernur Sulawesi Selatan 2024. Hal tersebut tergambar dalam hasil sigi Public Policy Network (Polinet) yang dilansir, Rabu (6/12/2023).

Kader Golkar yang masuk dalam radar survei adalah Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Wakil Ketua DPP Partai Golkar Nurdin Halid, Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.

Adapun nama lain yang muncul adalah mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, anggota DPR RI Rusdi Masse dan Andi Iwan Aras, mantan Panglima Kodam Hasanuddin Mayor Jenderal (purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki.

Dari hasil survei tersebut, Andi Sudirman memuncaki perolehan survei keterpilihan dengan 27 persen. Disusul Adnan 24 persen dan Indah 7 persen. "Adapun Nurdin, Ilham, dan Taufan masing-masing meraih 5,6 persen. Nama-nama lainnya di bawah 2 persen," kata Direktur Eksekutif Polinet Rizal Pauzi.

Polinet juga meneropong elektabilitas Partai Golkar. Menurut Rizal, Golkar Sulsel masih unggul dengan keterpilihan 20 persen, disusul Gerindra 18,5 persen, Partai Nasdem 15,5 persen, PKS 7 persen dan partai lainnya di bawah 7 persen.

"Adapun masalah di Sulsel yang dianggap masyarakat penting untuk ditangani yakni lapangan pekerjaan yakni sebesar 57,7 persen, masalah listrik 45,1 persen, kemudian harga bahan pokok 40,8 persen, korupsi 25,4 persen," ujar Rizal.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Tasrifin Tahara menilai hampir semua figur yang masuk radar survei memiliki peluang untuk maju. Meski demikian, di akhir nanti, akan tampak figur yang bisa masuk lima besar.

"Saya kira figur-figur yang menempati lima besar dari survei adalah representasi calon gubernur dan wakil gubernur nanti," ujar dia.

Tasrifin mengatakan, waktu yang relatif panjang menuju Pilgub Sulsel yang akan menyeleksi semua figur yang masuk dalam radar sigi. Apalagi, kata dia, kehadiran figur tersebut akan banyak dipengaruhi oleh konstelasi pemilihan presiden pada 14 Februari 2024..

"Saya yakin suasana batin responden saat disurvei masih fokus pada pilihan capres-cawapres atau caleg DPRD kab/kota, provinsi atau pusat," ujar dia.

Dia menambahkan, konstelasi pun akan berubah atau terjadi fluktuasi figur yang unggul. Dia mencontohkan Andi Iwan Aras kemungkinan masih bisa naik jika pasangan Prabowo-Gibran terpilih menjadi presiden dan wakil presiden atau suara Gerindra sangat signifikan nantinya.

"Meski dalam polling itu ada dua figur yang menonjol yakni mantan gubernur dan bupati Gowa saat ini," kata Tasrifin.

Ditambahkan, hal yang menarik setelah kedua figur itu figur-figur dari Golkar mendominasi yang ia yakini akan bisa naik jika perolehan suara Golkar signifikan di Sulsel.

"Peluang Danny Pomanto dan Rusdi Masse juga masih terbuka untuk naik. Kembali lagi semua bisa berubah dengan starting poinnya pada tanggal 14 Februari 2024 nanti," ujar dia.

Adapun, pengamat politik dari Universitas Bosowa Makassar, Arief Wicaksono menyebutkan peluang para figur tersebut dianggap masih sama dengan asumsi pilkada dilakukan setelah Pileg dan Pilpres.

"Hasil Pileg dan Pilpres yang akan menjadi penentu untuk mengusung figur di Pilkada," kata dia.

Arief mengatakan, setelah hasil Pemilu sudah ada, figur-figur yang ada baru menjadi incaran partai politik.

"Bahwa ada partai politik yang sudah melakukan komunikasi politik dengan figur tersebut sebelum ada hasil Pileg dan Pilpres," ujar Arief.

Manager Strategi dan Operasional Jaringan Survei Indonesia (JSI) Nursandi Syam mengatakan, nama-nama yang terpotret dalam survei tersebut merupakan figur-figur yang potensial untuk bertarung di Pilgub Sulsel 2024.

"Terutama figur-figur yang berlatar belakang kepala daerah, mantan kepala daerah, dan ketua parpol," ujar Nursandy.

Dia menyebutkan, bahwa peluang mereka untuk masuk ke arena pertarungan sangat terbuka. Namun saat ini, kata dia, hampir semua figur-figur yang diwacanakan bertarung masih menahan diri untuk bersosialisasi. Hal itu sangat wajar mengingat hajatan Pemilu 2024 begitu menyita perhatian publik.

"Sebab itu Pilgub sulsel masih sangat dinamis. Apa yang terpotret dari lansiran lembaga survei belum bisa menjadi kesimpulan sebab masih sepinya pergerakan yang dilakukan oleh para bakal calon gubernur," imbuh dia. (isak pasa'buan-suryadi/C)

  • Bagikan

Exit mobile version