Menurutnya, untuk pemenuhan target partisipasi pemilu tersebut, telah dilaksanakan berbagai upaya melalui pendekatan segmentasi bagi pemilih seperti pemilih pemula, maupun pemilih yang sudah ada.
Upaya tersebut, kata Husain, dengan melakukan pendekatan dengan berbagai komunitas-komunitas anak muda maupun kelompok-kelompok baik dari keagamaan, perempuan hingga disabilitas agar mereka dapat menyalurkan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 di Tempat Pemungutan Suara atau TPS.
"Pendekatan kepada pemilih pemula sudah pasti, kelompok keagamaan, perempuan dan difabel juga kita lakukan dalam bentuk pendidikan politik," katanya.
Sedangkan untuk sosialisasi Pemilu bagi komunitas-komunitas, lanjut Husain, rencananya melaksanakan Pemilu Runner 2023 atau kegiatan lari marathon pada 16 Desember 2023 yang menyasar para kelompok-kelompok komunitas.
"Selanjutnya, pada 17 Desember nanti kita ada kegiatan untuk pemilih pemula melalui konser musik bertujuan membuka framing berfikir anak muda tentang berdemokrasi serta sebagai langkah pendekatan pendidikan politik Pemilu," ujarnya.
Mengenai sosialisasi kepada masyarakat ajakan memilih di TPS, kata dia, KPU Sulsel akan memasang baliho Alat Peraga Surat Suara Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Nanti kita pasang surat suara untuk Pilpres dalam bentuk baliho. Parpol juga dipanggil untuk mengkampanyekan surat suara karena peserta pemilu," pungkasnya.
Diketahui, KPU Sulsel telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024 sebanyak 6.670.582 pemilih untuk Pemilu 12 Februari mendatang. Pemilih tersebut tersebar dari 24 kabupaten/kota.
DPT Pemilu 2024 ditetapkan lewat rapat pleno terbuka di Hotel Aryaduta Makassar, Selasa (27/6/2023), total jumlah 6.670.582. DPT tersebut tersebar di 24 kabupaten/kota yang terdiri dari 313 kecamatan dan 3.059 kelurahan/desa. Sementara tempat pemungutan suara (TPS) tersebar di 26.375 titik. (Suryadi/B)