Kampanye Akbar Bukan Jaminan Dipilih, Caleg Pilih Door to Door

  • Bagikan
Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan ruang kepada partai Politik (Parpol) untuk melakukan kampanye akbar. Namun saat ini sosialisasi lebih banyak dilakukan oleh Calon Legislatif (Caleg) dengan melakukan door to door.

Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah menyembuhkan kampanye akbar merupakan salah satu bentuk dari marketing politik. Kampanye akbar biasanya didasari oleh keinginan dari parpol untuk mempertontonkan kekuatan elektoralnya kepada khalayak, yakni dengan cara mengumpulkan orang dalam jumlah banyak, dalam satu tempat dan satu momen waktu yang sama.

"Semakin banyak dan semakin riuh sebuah kampanye akan menjadi penanda kuat bahwa si Parpol memiliki kekuatan elektoral yang besar," katanya.

Di samping itu kata dia, kampanye akbar juga memanfaatkan fenomena psikologi politik pemilih, yakni cenderung memilih Parpol yang kelihatannya disukai oleh banyak orang.

"Dengan memperlihatkan keramaian dan sorak-gemuruh dalam sebuah kampanye, maka akan semakin besar peluangnya menyihir persepsi orang banyak, bahwa parpol bersangkutan memiliki peluang mendapatkan kursi banyak yang besar," ujarnya..

Apalagi jika dalam kampanye akbar tersebut, para juru kampanye bisa menyampaikan 'pidato' yang menggelegar. "Tata panggung yang elegan, serta rangkaian acara yang menarik," ucapnya..

Untuk memperbesar dampak elektoral kampanye akbar, maka perlu didukung oleh perangkat 'digital campaign' yang mumpuni.

"Artinya momen kampanye akbar mesti diduplikasi, diframing dan repetisi secara terus menerus, agar bisa mempengaruhi sebanyak mungkin pemilih," ujarnya.

Namun, salah satu titik lemah kampanye akbar, karena yang hadir dalam kampanye bukanlah orang-orang yang belum tentu militan dan loyal terhadap parpol, bahkan bisa saja yang hadir adalah massa bayaran.

"Sehingga kampanye akbar tidak bisa menjadi satu-satunya metode kampanye unggulan dari Parpol, namun mesti dilengkapi dengan pendekatan kampanye politik lain, semisal door to door campaign," jelasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan