Debat Capres: Ganjar Sebut Kerugian Akibat Korupsi 1 Dekade Nilainya Bisa untuk Bangun 27 Ribu Puskesmas

  • Bagikan
Ganjar Pranowo. (Foto: Ricardo/JPNN.com)

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Kontestan bernomor urut 3 di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo membeber angka kerugian negara akibat korupsi selama satu dekade terakhir saat tampil pada Debat Capres Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023) malam.

Merujuk data Indonesia Corruption Watch (ICW), Ganjar menyebut kerugian negara karena korupsi selama satu dekade ini mencapai ratusan triliun rupiah.

"Data ICW menunjukkan sekitar Rp 230 triliun dalam sepuluh tahun terakhir, kerugian negara itu terjadi,” kata Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) periode 2013-2018 dan 2018-2023 itu menegaskan uang negara yang dikorupsi tersebut bisa untuk membangun ribuan layanan kesehatan.

“Ini ekuivalen kalau kita pakai untuk membuat puskesmas kira-kira 27 ribu," kata Ganjar.

Oleh karena itu, Ganjar jika kelak menjadi Presiden RI akan mempercepat pembahasan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. Tujuannya ialah mengembalikan uang negara yang ditilap koruptor.

Selain itu, Ganjar juga berkomitmen memiskinkan koruptor. Untuk menimbulkan efek jera kepada pelaku korupsi, capres yang berpasangan dengan Mahfud MD di Pilpres 2024 itu berencana memenjarakan koruptor di Nusakambangan.

“Yang mesti dilakukan adalah pemiskinan. Yang kedua, perampasan aset. Maka segera kita bereskan Undang-Undang Perampasan Aset, dan untuk pejabat yang korupsi dibawa ke Nusakambangan agar bisa punya efek jera bahwa ini tidak main-main," tuturnya.

Namun, Ganjar juga menekankan pentingnya pemimpin berintegritas yang bisa menjadi sosok teladan. Menurut dia, pemimpin berintegritas akan memberikan dampak yang baik bagi pemerintahan.

“Teladan dari seorang pemimpin dan pemimpin tidak boleh ragu untuk memutuskan itu," ucap Ganjar. (jpnn)

  • Bagikan