MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Sulawesi Selatan percaya diri untuk bisa mengunci satu kursi di daerah pemilihan (Dapil) Sulsel III untuk DPR RI walau Mitra Fachruddin MB sebagai kandidat petahana tidak maju lagi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Diketahui, Mitra Fachruddin MB kini dipersiapkan oleh partai berlambang matahari terbit ini untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Enrekang 2024.
Sebagai penggantinya, PAN menyiapkan Bupati Enrekang 2013–2018 dan 2018–2023, Muslimin Bando untuk bisa mengamankan satu kursi di Senayan.
"Meski Mitra Fachruddin tak maju lagi, kami yakin bisa meraih kursi di DPR RI. Saya kira tak majunya Mitra itu sama saja, karena yang gantikan pak Muslimin Bando (orang tua Mitra), kemarin saja (Pemilu 2019) Muslimin Bando yang bekerja untuk bisa mendudukkan anaknya," beber Sekretaris DPW PAN PAN Sulsel, Andi Jamaluddin Jafar kepada Harian Rakyat Sulsel, Selasa (12/12/2023).
Belum lagi, kata dia, jika tujuh calon anggota legislatif (caleg) PAN yang ikut bersaing di Dapil Sulsel III semuanya bekerja dengan turun bersosialisasi ke masyarakat secara optimal, maka target satu kursi sangat berpeluang di raih.
"Sekarang ini tidak ada kata istilah tidak bergerak. Semuanya harus bergerak, yang terpenting bagaimana PAN bisa meraih kursi dulu, siapa yang terpilih itu urutan kedua, Yang pastinya kami berupaya bagaimana PAN bisa tetap mempertahankan satu kursi," ujarnya.
Bahkan, lanjut Andi Jamaluddin Jafar, seluruh caleg tersebut memiliki basis tersendiri, seperti dirinya di Sidrap, Pinrang dan sebagian Enrekang.
"Begitu juga Caleg-caleg lain. Tambahan dukungan itu ada caleg kita dari Luwu Raya dan Toraja," bebernya.
Saat ditanya terkait pada Pemilu 2019 silam, PAN memiliki kader potensial yakni Amran, bahkan Amran pernah duduk sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2014 lalu, namun Amran memilih mencari partai lain agar bisa kembali ke Senayan.
Jamaluddin Jafar tidak mempermasalahkan itu, karena kata mantan anggota DPRD Sulsel ini PAN memiliki pemilih fanatik, selain melihat calegnya, dia lebih memilih mempercayakan partai berlambang matahari terbit ini.
"PAN memiliki basis tersendiri, biar ada kader pindah tapi pemilih PAN konsisten dengan partai," jelasnya.
Soal persaingan eksternal PAN bersaing dengan partai-partai pendatang baru dan hanya berpotensi tidak mampu meraih kursi jika ada beberapa partai meraih dua kursi seperti NasDem, Gerindra maupun Golkar. Jamaluddin Jafar kembali menyebutkan memang ada orang berpasangan PAN bisa mendapatkan kursi terakhir. "Tetapi kami yakin PAN bisa tetap meraih kursi," tutupnya.
Sementara itu, Manajer Strategi Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menyatakan, potensi PAN mempertahankan kursi di Dapil Sulsel III masih cukup terbuka.
"Akan tetapi PAN mesti waspadai pergerakan parpol-parpol lain jika tidak ingin kecolongan," katanya.
Melihat komposisi caleg, kata Nursandy, caleg PAN harus kerja-kerja elektoral dan tidak mengandalkan satu orang saja.
"Dengan komposisi caleg yang dimiliki PAN saat ini, memang butuh kerja-kerja elektoral dari para calegnya. PAN tak boleh hanya mengandalkan pengaruh Muslimin Bando, tapi mesti mendorong caleg-caleg lainnya untuk bergerak meyakinkan pemilih," tutupnya. (Fahrullah/C)