Ia menegaskan, siapa pun pemerintahan yang beroperasi di wilayah Sulawesi Selatan, pada akhirnya melayani 9,3 juta penduduk, untuk menghadirkan keamanan, kesejahteraan dan kebaikan serta manfaat.
"Akhir kata, Iyyapa narisseng mukkurui sewwae jama-jamang narekko purani rilaloi. Artinya, sulit tidaknya suatu pekerjaan maupun usaha yang baru dilakukan akan diketahui setelah kita mengerjakannya," kata Bahtiar.
Sedangkan, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan, Supendi, menyampaikan, penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah Tahun Anggaran 2024 oleh Presiden telah dilaksanakan secara hybrid pada hari Rabu, tanggal 29 November 2023 lalu, di Istana Negara.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para Menteri/Pimpinan Kementerian/Lembaga secara luring yang menerima DIPA Kementerian/Lembaga TA 2024 secara digital dan para kepala daerah hadir secara daring.
"Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan selaku wakil pemerintah pusat menyerahkan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah Tahun Anggaran 2024 kepada para KPA Satuan Kerja K/L dan Organisasi Perangkat Daerah lingkup Provinsi Sulawesi Selatan," katanya.
Ia mengungkapkan, patut disyukuri bahwa disaat adanya risiko geopolitik, volatilitas harga komoditas, dan kenaikan suku bunga global, kita mampu menjaga kinerja perekonomian nasional secara baik. Pada Triwulan III 2023 perekonomian nasional tumbuh kuat pada level 4,9 persen (yoy), inflasi pada November 2023 stabil pada level 2,86 persen (yoy).
Sementara itu, pada tataran regional, ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 4,05 persen (yoy) pada Triwulan III 2023, inflasi tercatat 2,79 persen (yoy) pada November 2023, lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional yang mencapai 2,86 persen. Angka inflasi ini mencatatkan rekor sebagai yang terendah dalam lima tahun terakhir di Indonesia.