MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Baru-baru ini Litbang Kompas mempublikasi merilis hasil survei terhadap seluruh partai politik. Hasilnya, beberapa partai peserta pemilu 2024 tidak memenuhi dalam ambang batas empat persen. Tak hanya hanya partai baru, yang lama pun nyaris tak bisa mempertahankan prestasi mereka.
Ketua Perindo Sulsel, Sanusi Ramadhan tak mau menanggapi hasil survei tersebut lantaran saat ini pihaknya memilih fokus mengejar target perolehan kursi di DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.
"Sebagai partai politik non parlemen, kami Perindo memastikan target fraksi untuk kursi DPRD Sulsel pada Pileg 2024 juga di kabupaten/kota," ungkapnya, Jumat (15/12/2023).
Ia mengklaim, Perindo sudah memiliki basis di beberapa daerah pemilihan (dapil). Sehingga target perolehan kursi di Pileg 2024 bisa terealisasi.
"Sejauh ini baik Perindo di daerah masih kita rawat. Dengan melihat kondisi sekarang, target kita realistis di Pileg 2014. Tidaknya DPRD Sulsel bisa mendapatkan lima sampai enam kursi atau satu fraksi," kata Sanusi.
Keinginan tersebut, kata dia, bukan suatu yang mustahil untuk diraih lantaran Perindo telah memiliki basis di dari 11 dapil untuk DPRD Sulsel. Bahkan Sanusi menargetkan, mendapatkan dua kursi di dapil Makassar A dan B.
"Kami tak mau ketinggalan seperti tahun sebelumnya. Untuk tahun 2024 mendatang, kita optimis mendapatkan hasil maksimal di dapil Gowa dan Luwu Raya masing - masing satu kursi (Dapil Makassar A dan B, red)," sebutnya.
Pengurus Perindo Sulsel sekaligus salah satu calon anggota legislatif (caleg) DPRD Sulsel, Kalfin Alloto'dang mengemukakan, Perindo Sulsel menyiapkan strategi khusus untuk bisa bersaing di Dapil Sulsel I atau Makassar A.
Selain itu, lanjutnya, di dapil yang meliputi 11 kecamatan di Kota Makassar ini, Perindo Sulsel menargetkan 30 ribu suara dengan mengincar kursi ke-7 dalam hitungan sainte lague.
"Kami Perindo Sulsel Incar Kursi ke-7 di Dapil Makassar A, siapkan Strategi Khusus. Saya pribadi dari Caleg Perindo Makassar A. Kenapa saya semangat dan optimis Perindo bisa dapat satu kursi, karena secara kasat mata kita analisa," ujar Kalfin.
Dia membeberkan, Perindo Sulsel punya strategi khusus untuk mencapai target tersebut. Salah satunya Perindo pada pemilu kali ini menerapkan sistem kompensasi.
"Keunggulannya Perindo itu ada sistem kompensasi. Jadi bagi caleg yang tidak menang akan mendapatkan kompensasi sebagaimana mereka punya jumlah suara. Itu tetap dihargai oleh pemenang. Sehingga kalau dicermati, lanjutnya, secara kasat mata Perindo sudah punya peluang mengunci satu kursi. Baik ke delapan atau sembilan, kalau bisa kursi," tuturnya.
Dia mengungkapkan nilai kompensasi per-satu suara dikonversi Rp20 ribu sampai Rp 25 ribu. Itu sudah menjadi kesepakatan internal caleg dan perintah partai.
Selain itu, dia tetap melakukan kampanye dari pintu ke pintu atau door to door. Termasuk memaksimalkan sosialisasi di media sosial.
"Kalau saya sudah siap, pasti kami siapkan dananya jika terpilih. Kampanye kita melalui sosmed, dor to dor, blusukan, melalui komunitas-komunitas. Segala bentuk sosialisasi atau kampanye, itu juga kita lakukan," bebernya.