Dubes RI menerangkan, keikutsertaan Indonesia yang tidak pernah absen dalam Pameran Tahunan Food Africa ini sebagai upaya bersama dalam meningkatkan kinerja pangsa pasar ekspor produk Indonesia, khususnya makanan dan minuman (mamin) di kawasan Timur Tengah, Afrika dan kawasan Mediterania. Upaya ini untuk tetap mempertahankan posisi pasar produk Indonesia dan mencari peluang potensi baru di kawasan.
Sementara itu, Atase Perdagangan Kairo, M.Syahran Bhakti S menambahkan, pasar Mesir dan Afrika adalah prioritas strategis bagi tujuan perdagangan Indonesia untuk meningkatkan ekspor hingga US$ 1,5-2 miliar per tahun.
Atdag melanjutkan, ekspor produk minyak sawit, kopi, rempah-rempah dan produk pangan halal lainnya mencapai US$ 732,56 juta pada Januari-September 2023 atau menyumbang pangsa pasar sebesar 1,79 persen dari total impor Mesir dari dunia.
Produk pangan Indonesia pada Januari- September 2023 diantaranya minyak sawit sebesar US$ 608 juta, biji kopi US$ 71,47 juta, minyak kelapa US$ 22 juta, vegetable fat US$ 14,41 juta, bumbu makanan US$ 5,4 juta, Bubuk kakao US$ 3,9 juta, kelapa parut US$ 2,42 juta, briket arang US$ 1,9 juta, produk perikanan dan hasil laut US$ 1,82 juta, dan produk biji pala sebesar US$ 488 ribu. (*)