PP Muhammadiyah sudah mengeluarkan maklumat dua sikap. Pertama, Muhammadiyah akan tetap netral dalam Pemilu 2024 dan tidak mendukung partai politik atau pasangan capres-cawapres tertentu.
Kedua, meskipun memberikan kebebasan kepada kader-kadernya untuk terlibat dalam politik praktis, mereka yang terlibat harus nonaktif dari jabatannya di Persyarikatan Muhammadiyah.
"Pemilu telah selesai, silakan menduduki lagi jabatannya (di Muhammadiyah). Kalau ada kader yang lolos jadi legislatif, maka harus memiliki akan aktif di Muhammadiyah atau di DPR," demikian kata dia mengutip apa disamoaikan oleh Ketua umum dan Sekjen PP Muhammadiyah.
Sebelumnya, Asisten Pelatih Tim Pemenangan Nasional (Timnas) capres - cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Tamsil Linrung menyatakan, akan menggerakkan 172 Universitas Muhammadiyah seluruh Indonesia menjadi saksi di Pilpres 2024 nanti.
172 Universitas Muhammadiyah tersebut akan terlibat mengawal suara pasangan usungan NasDem, PKB, PKS dan Partai Ummat tersebut.
"Saya sebagai (asisten) coach juga diminta sebagai deputi saksi dan pengorganisasian. Dan Alhamdulillah ini kami akan dibantu sama Pak Busrom dan Pak Bambang Wijayanto (mantan pimpinan KPK) dengan menggerakkan 172 Universitas Muhammadiyah seluruh Indonesia itu untuk saksi," kata Anggota DPD RI itu, Minggu (17/12/2023).