"Kita akui, pada wilayah-wilayah diaspora Bugis Makassar di Nusantara. Meskipun sifatnya hanya penambah kekuatan atau legitimasi bagi pendukung AMIN yang selama ini belum tegas menentukan sikap," jelasnya.
Ketua Departemen Antropologi FISIP Unhas itu menilai, tanpa dukungan ucapan saja belum maksimal, sehingga yang tindakan nyata perlu dilakukan JK agar bisa menangkan AMIN secara nasional dan Sulsel khususnya.
Dia menyebutkan, perlu aksi seperti deklarasi, karena ucapan saja memang belum cukup, meskipun itu sebagai bentuk penegasan dukungan JK yang akan dimaknai oleh basis-basis pendukung yang selama ini memiliki ikatan kultural dengan JK.
"Namun JK perlu all out turun lapangan bertemu basis-basis pendukungnya selama ini, karena tidak bisa dipungkiri pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud sangat kuat sebagai kompetitor, apalagi didukung partai koalisi yang gemuk serta memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil survey terakhir," bebernya.
Sementara soal peta kekuatan antara JK yang mendukung Anies-Muhaimin, kemudian klan Amran Sulaiman serta Erwin Aksa yang berada di kubu Prabowo-Gibran, serta kekuatan Danny Pomanto yang bersama Ganjar -Mahfud?
Dia menilai, bahwa saat ini pendukung AMIN butuh treatment yang ekstra karena pendukung Prabowo-Gibran juga sudah didukung oleh elit-elit nasional asal Sulsel yang memiliki basis dan kapasitas dalam politik dalam meraih suara untuk dukungan pilpres nanti.