MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan percaya diri mampu kembali meraih dua kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel daerah pemilihan (dapil) Sulsel I atau Makassar A meski partai berlambang pohon beringin rindang ini tak memiliki petahana pada Pemilu 2024 mendatang.
Diketahui pada Pemilu 2014 silam, Golkar Sulsel pernah meraih dua kursi di Makassar A, namun mengalami penurunan dan hanya menyisakan satu kursi pada 2019 lalu.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka mengatakan, sembilan calon anggota legislatif (caleg) mereka saat ini tengah bergerak dan beberapa diantara mereka pernah duduk di DPRD Sulsel maupun DPRD Kota Makassar, sehingga dia memiliki keyakinan bisa kembali meraih dua kursi.
Sekada informasi, Kadir Halid sudah dua periode di DPRD masa bakti 2009-2014 dan 2014-2019. Namun Pemilu 2019, dia gagal duduk kembali karena kalah di internal Golkar.
Begitu juga Nasrah Mone dan Rahmawajid Talli Dg Bani. Keduanya ini pernah duduk sebagai anggota DPRD Kota Makassar selama dua periode, selain itu ada juga juga ketua DPD Golkar Makassar Munafri Arifuddin yang sudah dikenal oleh masyarakat Makassar karena sudah dua kali bertarung sebagai kandidat calon walikota Makassar.
“Saat ini kita tidak boleh lemah dan kami memiliki keyakinan bisa meraih meraih itu (2 kursi), kan Caleg kami memiliki basis tersendiri,” kaya Lakama Wiyaka saat dikonfirmasi Harian Rakyat Sulsel, Kamis (21/12/2023).
Walau mereka memiliki basis, dia pun akan memperkuat di lapisan akar rumput. Apalagi, kata Lakama, semua caleg Golkar bekerja semua.
Ditambah lagi, caleg DPRD Sulsel Makassar A ini topang oleh kader caleg DPRD Kota. “Kan kalau Caleg Makassar goyang sama halnya juga Caleg Provinsi bergerak,” tuturnya.
Bahkan, lanjutnya, di survei internal Golkar saat ini, sudah melebihi satu kursi, jika seluruh caleg bekerja sampai 14 Februari nanti maka dia yakin 2 kursi itu bisa diraih kembali. “Kalau mereka bekerja sampai pemilihan kami yakni 2 kursi,” jelasnya.
Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir melihat kondisi saat ini, Golkar hanya bisa mempertahankan satu kursi, apalagi saat ini Golkar tanpa petahana. “Kalau saya lihat untuk bisa meraih dua kursi masih cukup berat,” katanya.
Menurutku, ini karena caleg dianggap bisa mendulang suara sangat sedikit, kecuali Munafri Arifuddin masih memiliki efek apalagi dia sebagai ketua Golkar Makassar.
“Kalau Appi mampu menyubang suara 50 ribu karena efek pernah menjadi calon walikota itu berpotensi dua kursi, tapi sejauh ini saya lihat belum itu,” ujarnya.
Untuk Kadir Halid kata dia suaranya saat ini terukur dan itu tidak pernah meraih sampai 20 ribu suara. Dimana data KPU hasil Pemilu 2014 lalu hanya meraih 9.458 suara dan Pemilu 2019 mengalami kenaikan 7.773.
“Kalau pak Kadir suaranya terukur, artinya sangat sulit mendulang suara tinggi,” ucapnya.
Yang berpotensi mendulang suara tinggi yakni Nasran Mone, dimana saat ini mantan anggota DPRD Kota Makassar memiliki program warung makan Rp 2.000. “Kan ini sudah cukup mengakat eletoralnya di kecamatannya,” singkatnya. (Fahrullah/B)