Petahana Damokrat Dapil Makassar A dan B Patut Was-was

  • Bagikan
Logo Partai Demokrat

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Petahana Partai Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) Makassar A dan B untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel patut was-was. Bukan tak mungkin, petahana partai berlambang Mercy ini digeser oleh hadirnya pendatang baru yang potensial.

Untuk Dapil Makassar A, petahana Andi Januar Jaury Dharwis bakal ditantang pendatang baru yang layak diperhitungkan. Diantaranya Fatma Wahyuddin dan Zuzanna.

Hadirnya Fatma menjadi ancaman petahana karena saat menjadi Caleg DPRD Makassar dia mampu meraih 6.995 suara dari 5 kecamatan. Sementara Andi Januar Jaury hanya mempeoleh 9.673 dari 11 kecamatan.

Adapun Zuzanna merupakan mantan anggota DPRD Sulsel dan juga mantan Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sulsel. Adapun nama-nama lainnya yakni Ir Zaenal Abidin S, Haeril, Muh. Yusril Faira Erbe, Kahlil Jaymar, Syarfina Febriani dan Idham Raihutama.

Dapil Makassar A sendiri meliputi Kecamatan Mariso, Mamajang, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Tamalate, Rappocini dan Kepulauan Sangkarrang.

Sementara di Dapil Makassar B, Demokrat diperkuat petahana Haidar Majid. Ia akan ditantang Nurlinda Salengke dan Harpen Ali yang merupakan putra salah satu inisiator Demokrat Sulsel Reza Ali. Dapil Makassar B meliputi Kecamatan Panakkukang, Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea.

Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI) Nursandy Syam mengatakan, Partai Demokrat sangat berpeluang mempertahankan kursi di Dapil Makassar A dan Makassar B.

"Namun akan ancaman bagi petahana Andi Januar Jaury Dharwis di Makassar A. Hadirnya Fatma dan Zusanna akan sangat membantu Demokrat menjaga perolehan kursinya. Keduanya juga menjadi ancaman petahana," ujar Sandy.

"Saya melihatnya tensi persaingan antara Januar dengan Fatma lebih sengit dalam mengejar keterpilihan," lanjutnya.

Sementara di Dapil Makassar B, keberadaan figur caleg seperti Harpen Ali dan Nurlinda Salengke memberi tekanan bagi Haidar Majid selaku incumbent. "Tetapi saya menilai Haidar Madjid masih cukup kuat untuk kembali terpilih," jelasnya.

Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir melihat peluang Demokrat untuk mempertahankan kursi di Makassar A dan Makassar B itu terbuka.

"Potensi mengamankan kursi itu ada, tinggal bagaimana para petahana mampu menjaga basis mereka sejak Pemilu 2019 lalu sampai saat ini," katanya.

Namun kata Suwadi walau Demokrat memiliki petahana tidak boleh lengah karena partai-partai lain pun memiliki ambisi untuk merebut kursi, khususnya partai yang kehilangan kursi pada Pemilu 2019 lalu, seperti PAN baik di Makassar A maupun Makassar B. Bukan hanya yang kehilangan kursi partai-partai lain pun demikian.

Sementara itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel memiliki keyakinan bisa mengamankan kursi untuk dua dapil tersebut. "Insya Allah kami masih bisa mempertahankan 1 kursi di Makassar A maupun di Makassar B," kata Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Demokrat Sulsel, Aslan.

Alasannya, kata Aslan, adanya para petarung yang bisa meraih suara selain petahana Andi Januar Jaury Dharwis. "Kalau di Makassar A ada sekitar empat orang petarung kita termasuk itu (Fatma dan Zuzanna)," ucapnya.

Untuk Makassar B memang awalnya kata Aslan, Demokrat sempat 'ragu' bisa mempertahankan kursi, namun setelah masa kampanye seluruh caleg mereka bergerak selain Haidar Majid ada Nurlinda Salengke dan Harpen Ali.

"Nurlinda memiliki jaringan sendiri begitu juga Harpen, apalagi Harpen mendapatkan dorongan besar dari bapaknya, pak Reza Ali," pungkasnya. (Fahrullah/B)

  • Bagikan

Exit mobile version