GOWA, RAKYATSULSEL - Lulusan pendidikan vokasional, atau sekolah menengah kejuruan, seringkali menemui kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilannya. Permasalahan tersebut bisa terjadi karena adanya ketidakselarasan antara kompetensi siswa yang dibekali di bangku sekolah dengan kualifikasi yang dibutuhkan industri kerja.
Menyadari hal tersebut, sejak tahun 2009 Alfamart melalui salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan menjalankan program Alfamart Class. Alfamart Class adalah pemberian materi pelajaran kurikulum ritel modern kepada siswa-siswi SMK, khususnya SMK bisnis dan pemasaran yang sejalan dengan dunia ritel modern.
Kali ini, giliran SMKN 1 Gowa yang mendapatkan hibah laboratorium ritel. Kepala sekolah SMKN 1 Gowa, Muchlis Jufri, S.Pd mengatakan lab ritel ini menjadi wadah jurusan pemasaran untuk belajar seperti halnya tenaga kerja yng sedang di training.
"Bahkan siswa siswi yang nantinya melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di Alfamart ini sudah mendapatkan uang saku. Dan lab ini akan menjadi kebanggaan sekolah terutama untuk jurusan pemasaran," kata Jufri, saat memberikan sambutan.
Deputy Branch Manager Alfamart, Denista Adisaputra yang menghadiri peresmian tersebut mengatakan hasil akhir dari lulusan program Alfamart Class ini adalah siswa-siswi yang sudah siap bekerja di industri ritel modern. Karena pendidikan dan latihan praktek yang mereka terima semasa di bangku SMK sudah sesuai dengan dunia kerja nantinya.
“Kebutuhan tenaga kerja untuk ritel modern cukup tinggi, begitu pula dengan peminatnya. Namun keterampilan yang dimiliki seringkali tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan," ujarmya.
Alfamart melakukan transfer knowledge dan praktek pembelajaran kepada tenaga pendidik di SMK-SMK yang telah bekerja sama, sehingga memperluas pengetahuan para guru sekaligus untuk sinkronisasi kurikulum pendidikan ritel tersebut.
Denista menambahkan, program ini didesain khusus dengan tetap mengacu pada peraturan pendidikan nasional yang ada dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri ritel.
"Untuk melengkapi kompetensi siswa, Perusahaan menghibahkan laboratorium ritel sebagai sarana praktek siswa di tiap sekolah dan program praktek kerja industri (prakerin) selama 6 bulan yang bisa memberikan pengalaman nyata bagi siswa.
Peresmian lab ritel atau bisnis center ini juga dihadiri oleh kepala cabang dinas pendidikan wilayah 2 pemerintah provinsi Sulsel, Firdaus S.Pd, M.Pd, serta komite dan pengawas SMK kabupaten Gowa. (*)