MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Ratusan ribu pelanggar lalu lintas tertangkap kamera ETLE sepanjang pelaksanaan Operasi Lilin yang dilakukan Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel mulai dari 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Operasi yang berjalan lancar ini diselenggarakan dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2023 dan tahun baru 2024.
Dimana diketahui, Operasi Lilin Polda Sulsel bersifat terbuka, menekankan kegiatan pencegahan dengan pendekatan deteksi dan penegakan hukum.
Selain itu, juga memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Dirlantas Polda Sulsel, Kombes Pol I Made Agus Prasatya mengatakan, Operasi Lilin dilaksanakan secara serentak di seluruh Polres jajaran.
Untuk Kota Makassar, tambahan keamanan diwujudkan melalui empat titik kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) yang ditempatkan sepanjang Jalan AP Pettarani.
Langkah ini menunjukkan komitmen aparat kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib selama periode perayaan.
Pemanfaatan teknologi, seperti kamera ETLE, juga menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian lalu lintas demi keamanan bersama.
"Pemasangan empat titik ETLE ini hasil kolaborasi Polda Sulsel dengan Pemerintah Daerah provinsi Sulsel," ujar Made Agus kepada awak media, Kamis (4/1/2024).
Dikatakan Made Agus, ETLE Mobile on Board dioperasikan untuk penindakan pelanggaran batas kecepatan di jalan tol dan wilayah yang belum terjangkau ETLE statis.
“Pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ini, kami perkuat dengan mengoptimalkan kinerja 20 titik ETLE statis eksisting dan di empat titik lainnya yang berlokasi di sepanjang Jl. AP Pettarani kota Makassar," ucapnya.
Untuk kinerja empat titik ETLE yang baru ini, selama 12 hari Operasi Lilin 2023 telah merekam 368.275 pelanggaran. Traffic flow atau arus lalu lintas, jumlah kendaraan yang melintasi jalan AP Pettarani kota Makassar selama Operasi Lilin 2023 mencapai 4.442.277 kendaraan bermotor (Ranmor).
Lanjutnya, terdiri 1.412.917 (32 persen) mobil dan 3.029.360 (68 persen) sepeda motor.
"Total pelanggaran yang tercapture ETLE berjumlah 368.275 pelanggaran, terdiri mobil 207.585 (56 persen) pelanggaran dan sepeda motor 160.690 (44 persen) pelanggaran," tukasnya.
Tambah Made Agus, untuk mobil tidak menggunakan safety belt 204.165 (98 persen) pelanggaran dan yang menggunakan handphone 3.420 (2 persen) pelanggaran.
"Untuk sepeda motor tidak mengenakan helm111.648 (69 persen) pelanggaran dan berboncengan tiga 49.042 (31 persen) pelanggaran," tandasnya.
Sementara itu, kata dia, dari hasil capture ETLE statis di sepanjang jalan AP Pettarani menunjukkan, pelanggaran tertinggi adalah di penggal jalan AP Pettarani depan kantor Kemenag yakni, mobil 355.145 (30 persen) dan sepeda motor 828.532 (70 persen) pelanggaran.
Disisi lain diungkapkan Made Agus, di penggal jalan AP Pettarani atau tepat di depan The Mutiara yang traffic flownya lebih padat, tingkat pelanggarannya lebih rendah.
"61.785 pelanggaran, dibanding di penggal jalan AP Pettarani depan kantor Kemenag yakni 115.170 pelanggaran," kuncinya. (Isak Pasabuan/B)
