MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengganti Ketua NasDem Sulsel Rusdi Masse sebagai ketua tim pemenangan AMIN di Sulawesi Selatan. Rusdi diganti oleh Sekretaris Partai NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif.
Meski begitu, Syaharuddin menolak disebut menggantikan Rusdi Masse. Perubahan struktur pemenangan itu, kata dia, lantaran Rusdi akan fokus pada pemenangan AMIN di tingkat nasional.
"Jadi, bukan mengganti Rusdi di tim pemenangan daerah. Rusid akan fokus sebagai deputi kampanye nasional sehingga memberi mandat dan tanggung jawab kepada saya," ujar Syaharuddin, Rabu (3/1/2024).
Pergantian struktur pemenangan AMIN di Sulsel diterbitkan pada 25 Desember 2023, tapi baru belakangan beredar luas. Isi surat putusan Nomor 031/IST/AM-KEP/XI/2023 tentang Susunan TPD tingkat Sulsel AMIN.
Adapun posisi sekretaris dipercayakan kepada Ketua Partai Keadilan Sejahtera Sulsel, Muhammad Amri Arsyad. Sedangkan posisi bendahara diamanahkan kepada Azhar Arsyad, ketua Partai Kebangkitan Bangsa Sulsel.
Surat tersebut diteken Ketua Umum Tim Pemenang Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) M Sauqi dan Sekretaris Jenderal AMIN, Saan Mustopa.
Ketua OKK NasDem Sulsel, Tobo Haeruddin membenarkan perubahan komposisi TKD serta kelengkapan struktur partai koalisi masuk dalam TKD.
"Syahar hanya dimandatkan. Sedangkan pembagian tupoksi sesuai perolehan suara PKS dapat Sekretaris TKD dan PKB jabat bendahara," ujar Tobo.
Ketua DPD Mileanies Kota Makassar, Andriany Budiman merespons pergantian struktur pemenangan AMIN di Sulsel. Menurut dia, kerja-kerja relawan tetap berjalan seperti biasa dengan membentuk simpul-simpul yang tergabung dalam Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn). Kegiatan yang mereka lakukan dalam rangka mengawal suara AMIN di tiap TPS di Makassar.
"Insyaallah dengan adanya kegiatan ini kami dari Mileanies Kota Makassar akan terus kompak mensosialisasikan AMIN di manapun kami berada," ujar dia.
Andriany mengatakan, pihaknya menggarap calon pemilih di pulau-pulau seperti Laelae dengan jumlah penduduk sekitar 1.500 jiwa. Sebagian besar di antaranya adalah calon pemilih pada Pilpres 2024 mendatang. Dia meyakini upaya sosialisasi yang dilakukan selama ini akan mampu mengajak warga untuk memilih AMIN.
"Ada 90 persen (warga pulau) akan memilih Anies. Kami sebagai relawan di Mileanies akan terus bergerak menyasar warga utamanya di pemukiman-pemukiman padat warga," ujar dia.
Dia mengatakan, relawan selama ini telah menyampaikan bahwa hanya AMIN yang bisa membawa perubahan lebih baik apabila memimpin Indonesia.
"Inilah saatnya kita berubah karena ada tangan-tangan Tuhan yang akan membantu untuk menuju perubahan melalui AMIN calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia," imbuh dia.
Door to Door Menangkan Ganjar-Mahfud
Sementara itu, Kader DPD PDIP Sulsel, siap memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Caranya, dengan door to door, seperti yang diinstruksikan Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.
Dalam surat yang bernomor 5757/IN/DPP/XII/2023 tersebut. DPP PDIP mengeluarkan surat instruksi kepada seluruh struktur partai Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk bergerak secara masif untuk memenangkan pemilihan umum (pemilu) 2024.
Surat edaran yang dikeluarkan 16 Desember kemarin itu ditujukan kepada DPD PDIP, DPC PDIP serta caleg PDIP yang harus bergerak secepatnya secara masif.
Dalam instruksi tersebut, kader PDIP wajib memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD (GP-MMD) di setiap TPS, hingga berjenjang ke atas di setiap RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi harus linier antara suara caleg, suara Partai dengan suara Ganjar-Mahfud.
Setiap TPS, perolehan suara caleg di setiap dapil minimal harus linear, sama dengan perolehan suara pasangan GP-MMD, atau bahkan harus lebih besar dari suara caleg untuk mencapai target pemenangan Pilpres 2024.
Dalam surat tersebut juga tertulis, bagi caleg yang perolehan suaranya tidak linear dengan perolehan suara Capres dan Cawapres nomor urut 03, maka DPP Partai akan mempertimbangkan caleg tersebut tidak akan dilantik sebagai anggota dewan terpilih Pemilu 2024.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona mengatakan, surat imbauan itu bentuk suatu perintah kepada kader PDIP dan caleg agar tegak lurus dan loyal menjalankan instruksi partai.
"Surat edaran wajar. Memang kami sudah lakukan itu tanpa surat itu juga kita sudah bergerak masif, apalagi kami kader senior dari dulu instruksi ketum kita harus begitu," ujar Ansyari.
Dia mengatakan, tetap menjalankan yang menjadi keputusan partai dalam memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 mendatang. Apalagi ini sudah menjadi kewajiban sebagai kader partai.
Menindaklanjuti instruksi ketum PDIP dan sekjen, Ansyari menjelaskan sudah melaksanakan karena setiap ketemu masyarakat di samping mensosialisasikan diri sebagai caleg incumbent juga mensosialisasikan Ganjar-Mahfud sebagai capres-cawapres.
"Pengusung utama Ganjar-Mahfud ini adalah PDIP, apalagi Ganjar kader senior. Kami yakinkan dari segi pengalaman dan dari segi apapun juga," imbuh Ansyari.
Mengenai survei yang menempatkan Ganjar-Mahfud rendah, ia menegaskan tidak yakin dengan hal itu. Menurut Ansyari, bukannya tidak percaya survei malahan menambah semangat untuk bergerak terus.
"Suara Ganjar harus linear dengan caleg? Memang seperti itu, harus begitu, tetapi mudah-mudahan masyarakat mau mendengar kami," imbuh dia.
Ia juga menjelaskan, sebelumnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan tiga instruksi kepada kader partainya untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kader PDIP seluruh Indonesia diminta untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud," jelasnya.
Ketiga instruksi itu, kata dia, yakni para kader partai langsung turun ke bawah, bersentuhan bersama rakyat sebagai kerja politik terbaik untuk memenangkan Pemilu 2024, baik pilpres maupun pemilihan anggota legislatif..
Kedua, Megawati menginstruksikan juru kampanye dari partai maupun relawan menyosialisasikan kepemimpinan pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud Md.
Sementara instruksi Megawati yang ketiga, kader mempersiapkan saksi pemilu legislatif dan pemilu presiden dengan sebaik-baiknya. Dia menambahkan, tentu sosialisasi itu agar diketahui masyarakat umum bahwa PDIP mengusung pasangan Ganjar-Mahfud MD. Dan PDIP komitmen keberpihakannya untuk masyarakat.
"Jadi, perintah partai setiap TPS ada dua saksi dari PDIP, satu saksi untuk pemilu legislatif dan satu saksi pilpres. Kemudian nanti juga ada satu saksi pilpres bersama partai lain dan juga relawan," ujar dia.
Ketua PDIP Makassar, Andi Suhada Sappaile mengaku instruksi dari Ketum merupakan hal wajib dikerjakan oleh seluruh kader di daerah. "Kalau sudah keluar instruksi dari DPP seperti itu tentu DPD dan DPC harus tegak lurus. Kami kemarin sudah Rakorwil penekanan itu ada," ujar dia.
Suhada mengatakan, seluruh kader PDIP yang maju sebagai caleg wajib mengkampanyekan Ganjar-Mahfud sebagai capres dan cawapres.
"Kalau baca instruksi di atas saya kira sudah jelas insyaallah apa yang kami usahan akan berbanding lurus dengan kerja-kerja. Kami satu nafas pilpres dan pileg," kata Suhada. (suryadi/C)