JAKARTA, RAKYATSULSEL - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengungkap sejumlah faktor yang mendongkrak elektebalitas pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sejumlah survei terkait Pilpres 2024.
Adi mengatakan Ganjar-Mahfud telah melakukan kerja-kerja politik yang semakin intensif selama masa kampanye ini sehingga bisa meningkatkan elektabilitas mereka.
“Tentu karena kerja-kerja politik yang semakin intensif yang dilakukan Ganjar-Mahfud, itu kunci utama, kerja seperti blusukan dan bertemu langsung rakyat efektik meningkatkan elektabilitas,” kata Adi saat dihubungi, Jumat (5/1).
Adi menyatakan kekuatan Ganjar-Mahfud ada pada blusukan, terutama Ganjar yang sejak masih menjabat gubernur Jawa Tengah dua periode gemar turun langsung ke rakyat. Menurutnya, kerja politik jangan terpengaruh dengan hasil survei.
“Survei mesti diletakkan dalam konteks mapping politik terkini yang bisa berubah kapan saja. Kerja politik tentu jangan terpengaruh survei karena survei bukan hasil resmi kpu. Hasil resmi KPU tentu hasil rekap manual setelah pencoblosan 14 Februari,” ujarnya.
“Kerja politik sama blusukan. Fokus kerja dekati rakyat tawarkan solusi kongkret. Itu kunci naikkan elektabilitas,” kata Adi menambahkan untuk terus mendongkrak elektabilitas Ganjar-Mahfud.
Sebelumnya Lembaga Indonesia Political Expert (IPE) merilis hasil survei terbaru periode Desember 2023.
Dalam survei itu pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud MD unggul atas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Direktur Survei IPE Agustanto menjelaskan pasangan Ganjar-Mahfud mendapat elektabilitas 33,57 persen. Sementara Prabowo-Gibran 31,25 persen dan Anies-Cak Imin 26,79 persen.
“Sebanyak 8,39% responden tidak menjawab dan tidak tahu,” kata Agustanto.
Elektabilitas Ganjar-Mahfud MD terus merangkak naik. Dalam survei lembaga lain, seperti Indikator Politik Indonesia, pasangan nomor urut 3 ini menempati urutan kedua dengan 24,5 persen.
Sementara pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi pertama dengan 46,7 persen dan Anies-Cak Imin mendapat 21,0 persen. (*)