Pj Gubernur Sulsel Garap Hortikultura di Luwu Raya

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin melakukan penanaman Pisang Cavendish di Kabupaten Luwu Timur baru-baru ini.

Salah seorang pengajar, Hasna, mengaku senang dengan adanya bantuan bibit pisang cavendish ini. Apalagi, melibatkan langsung para santri.

"Alhamdulillah setelah siswa tamat dari pesantren, ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi, ada yang tidak, ataupun nanti ada jadi pegawai atau ASN, tapi sudah ada jiwa untuk bertani," ujarnya.

Salah seorang santri, Muhammad Rafli, mengaku bahagia karena Gubernur Sulsel berkunjung ke pesantrennya. Ia mengaku sangat antusias dengan program budidaya pisang cavendish yang melibatkan para santri.

"Saya santri sangat mendukung, seperti yang diharapkan Pak Gubernur agar kita menjadi generasi petani milenial nantinya," ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga mengunjungi industri kakao, industri tersebut sudah memiliki pasar hingga ke arab saudi, Ketua KUB Sibalie Resoe, Baharuddin Iskandar, mengatakan, bahan dasar didapatkan dari kelompok tani di Luwu Utara sendiri. Sebulan sebanyak 3 ton biji kakao diolah, dengan mempekerjakan 20 tenaga kerja.

"Bahannya dari kelompok tani yang ada di sini," ujarnya.

Produknya dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan hingga ke Arab Saudi.

"Coklatnya sampai dipasarkan hingga Arab Saudi. Marketnya sampai Saudi Arabia, termasuk untuk jemaah haji Indonesia. Ada buyer kita juga di Arab," ungkapnya.

Ia memiliki harapan agar produk coklatnya ini juga dapat dipasarkan di berbagai bandara.

Penerima Penghargaan Pejuang Kakao Nasional UMKM Cokelat Tahun 2021 ini mendorong pemerintah dapat meningkatkan industri cokelat di Sulsel untuk dikembangkan.

"Saya sendiri pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, dari Pemprov Sulsel berupa peralatan pengolahan coklat," ungkapnya.

Penjabat Gubernur Bahtiar mengajak masyarakat untuk membeli produk ini. Karena selain membantu masyarakat, kualitasnya juga premium. Salah satu produknya, coklat kurma.

"Ini cokelat Arab rasa Masamba," tutur Bahtiar, disambut tepuk tangan mereka yang hadir di pabrik coklat tersebut.

Lanjut ke Kabupaten Luwu, Bahtiar Baharuddin bersama dengan Bupati Luwu Basmin Mattayang bersosialisasi dengan para petani disana.

Bahtiar memberikan tugas kepada Basmin untuk membentuk tim sosialisasi untuk mengakses dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), baik untuk UMKM pun dengan Petani untuk meningkatkan produktivitas, apalagi Pemprov Sulsel bersama perbankan di Sulsel sudah memiliki MoU terkait dengan pemberian bantuan kepada para Petani.

"Bapak Bupati berkenan untuk membuat tim, melibatkan kawan-kawan bank Himbara dan Bank Sulselbar untuk turun sampai level desa kelurahan untuk mensosialisasikan bagaimana masyarakat bisa mengakses KUR," ujar Bahtiar Sabtu, (6/1/ 2024) lalu.

Bahtiar menyampaikan, saat ini sedang melakukan upaya terstruktur, sistemik dan masif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan kelautan. Termasuk dengan melakukan percepatan akses keuangan daerah. Bahwa untuk membangun Sulsel tidak hanya melalui APBN dan APBD, tetapi juga menggerakkan dunia usaha, termasuk dengan bantuan KUR.

"Rakyat kita tidak tahu, dan tidak pernah diberi tahu bagaimana cara mendapatkan KUR, faktanya itu," ungkap Bahtiar.

Bahtiar berharap, di tahun 2024 ini jumlah KUR yang disalurkan untuk ketahanan pangan minimal Rp30 triliun. Ini diharapkan beredar di masyarakat kecil dan dilakukan secara serius.

"Pasti akan bergerak ekonomi masyarakat, akan terjadi transaksi, kampung-kampung ramai, banyak keramaian di kecamatan dan desa karena transaksi berjalan, otomatis akan terjadi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan juga jalan," paparnya.

Terkait budidaya pisang cavendish, Bahtiar mengungkapkan, juga telah tersedia KUR. Perbankan siap membiayai karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Bahtiar menjelaskan, dengan harga dari contract farming yang dilakukan minimal Rp4.000 per kilogram misalnya, jika satu tandang beratnya 20 kg. Sehingga harganya per tandang Rp80.000. Sedangkan satu hektar dapat mencapai 2.000 pohon, sehingga untuk buah pertama saja menghasilkan Rp160 juta. Di tahun selanjutnya dapat menghasilkan Rp320 juta per hektar.

"Sekarang masyarakat tidak boleh lagi asal tanam. Tetapi harus punya nilai ekonomi, menghasilkan, dan kompetitif harganya," jelasnya.

Untuk diketahui, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, bersama Bupati Luwu Basmin Mattayang, juga melakukan penanaman perdana pisang cavendish di kawasan Rest Area Wisata Kuliner Kamanre ini.

Sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel juga telah menyambangi okasi penanaman pisang di Kelurahan Peta, Kecamatan Sendana, Kota Palopo. Pj Wali Kota Palopo Andi Asrul Sani menyatakan, Pemerintah Kota Palopo menyiapkan lahan 48 hektare untuk budidaya.

“Di Palopo sudah siap lahan 48 hektar. Sebelumnya kita juga melakukan gerakan tanam cabai. Kita akan bagikan sampai ke kelurahan,” kata Andi Asrul Sani saat mendampingi Pj Gubernur Bahtiar. (Abu/B)

  • Bagikan