Atensi 21 Komoditas Penyebab Inflasi, Ini Upaya yang Dilakukan Pemprov Sulsel

  • Bagikan
ILUSTRASI

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lonjakan inflasi menjadi momok menakutkan bagi suatu wilayah, terutama lonjakan harga pada bahan pokok strategis. Hal itu juga menjadi Perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Pj Gubernur Sulsel menyampaikan baru-baru ini inflasi Sulsel berada di angka 2,81 Persen. Kekhawatiran juga tentu dialami oleh Pemprov Sulsel, apalagi pada awal musim hingga akhir Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kata dia, meski mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun kenaikan harga di Sulsel terutama harga pangan relatif terkendali.

“Di akhir tahun kita sempat khawatir bagaimana menjaga stabilitas harga menuju Nataru, alhamdulillah bisa kita kendalikan angka inflasi kita 2,81 persen. Masih di bawah tiga,” bebernya saat wawancara di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (8/1/2024).

Ia mengutarakan, Pemprov Sulsel tentu sangat intens memperhatikan stabilitas harga di Sulsel, rapat koordinasi dengan pemerintah daerah pun juga giat dilaksanakan.

“Kita intens melakukan rapat inflasi, kawan-kawan kumpul memastikan inflasi bisa terkendali di Sulsel,” paparnya.

Bahtiar juga menyampaikan selain aktif menggalakkan program penanaman hortikultura di Kabupaten dan Kota yang ada di Sulsel, perhatian terhadap stabilitas harga juga ikut dipantau.

Tak hanya itu, 21 bahan pokok tentu harus dipastikan ketersediaan dan distribusinya.

Sebelumnya ia juga menyampaikan kepada masing-masing daerah yang memiliki kapasitas produksi pangan maksimum untuk saling bertukar suplai agar tak terjadi kenaikan harga dan kelangkaan bahan pangan.

“Makanya harus saling bertukar komoditi. Jadi disini dituntut kemampuan dari tim inflasi daerah bagaimana mengadakan barang-barang yang mempengaruhi inflasi itu. Tidak boleh terjadi kelangkaan," ujarnya.

Untuk informasi, komoditas utama penyumbang inflasi (y-on-y) pada Desember 2023, antara lain beras, cabai rawit, angkutan udara, rokok kretek filter, emas perhiasan, cabai merah, bawang putih, labu siam/jipang, gula pasir dan kacang panjang. (Abu Hamzah/B)

  • Bagikan

Exit mobile version