JAKARTA, RAKYATSULSEL - Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai calon presiden nomor 3 Ganjar Pranowo tampil cerdas dalam debat ketiga Pilpres 2024 semalam.
“Dalam debat ketiga ini, Ganjar cerdas. Anies bernas dan ofensif. Prabowo defensif, namun kurang elaboratif,” kata Umam kepada wartawan, Senin (8/1).
Umam menyebut Ganjar tampil simpatik, lebih tertib, pola konfrontasi yang terukur, dan diperkuat dengan substansi yang cukup impresif. Ganjar mampu mengelaborasi argumen tentang visi pertahanan, keamanan dan diplomasi ekonomi dengan cukup impresif.
“Ganjar mampu mengelaborasi basis argumennya secara clear ketika tampil menjelaskan tentang kematangan perencanaan dan komitmen anti-korupsi dalam eksekusi kebijakan pertahanan, penguatan infrastruktur cyber nasional, dan komitmennya pada upaya revitalisasi kinerja ASEAN yang cenderung prosedural,” ujarnya.
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina itu mengatakan Ganjar juga terlihat kompak dengan calon presiden nomor 1 Anies Baswedan menyerang Prabowo dalam debat semalam. Menurutnya, serangan bertubi-tubi ini tak terlepas dari kepentingan untuk mengejar elektabilitas Prabowo.
“Dalam debat, serangan kepada lawan tentu sangat penting untuk menciptakan poin politik guna mendelegitimasi kredibilitas lawan. Namun di saat yang sama, jika serangan itu disampaikan berlebihan, hal itu bisa berpeluang memunculkan rasa simpati publik terhadap pihak yang mendapatkan hantaman bertubi-tubi,” katanya.
Sebelumnya, Ganjar sempat membuat Prabowo mati kutu saat mempertanyakan mengapa sejumlah data menunjukkan Indeks pertahanan Indonesia menurun. Ia juga meminta Prabowo memberikan solusi atas permasalahan itu.
"Pak Prabowo, saya mau bertanya kepada Bapak, termasuk kemudian capaian MEF (Minimum Essential Force) kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen. Mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya?" tanya Ganjar.
Ganjar menilai jawaban Prabowo tak menjawab seluruh pernyataan dirinya. Ia juga meminta bantahan Prabowo itu dibuka dengan bukti yang konkret.
"Silakan Anda bantah di sini," ujar dia. (*)