MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Saat ini Pemerintah Provinsi Sulsel di bawah kepemimpinan Pj Gubernur, Bahtiar Bahruddin tengah menggencarkan program dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dari sisi penanaman tanaman holtikultura, salah satunya dengan mengembangkan budidaya pisang cavendish.
Hal tersebut pun menginspirasi anggota DPRD Sulsel, Ady Ansar untuk mengembangkan tanaman holtikultura di daerah asalnya yakni di Kabupaten Kepulauan Selayar. Namun, Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulsel itu bukan menanam pisang melainkan melirik tanaman lain yakni nanas.
Nanas (Ananas comosus) adalah tumbuhan tropis dengan buah yang dapat dimakan dan tumbuhan yang paling penting secara ekonomi dalam famili Bromeliaceae.
"Ini juga sebagai bagian mendukung program prioritas dari Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dari sisi penanaman tanaman holtikultura. Saya berharap Nanas menjadi salah satu produk unggulan dari Selayar di tahun mendatang," harapnya, saat ditemui di DPRD Sulsel, Jumat (11/1/2024).
Sebagai langkah awal, lanjut Ady, dirinya telah menyiapkan lahan seluas 1 Hektar dan juga menyiapkan bibit sebanyak 3.500.
"Lahan sudah ada dan sudah kita bersihkan, yakni di Desa Patilereng, Kecamatan Bontosikuyu. Luasnya kurang lebih satu hektare. Rencananya yang mau kita tanam itu jenis nanas madu," jelasnya.
Dijelaskan, mengapa memilih nanas? Pasalnya buah nanas itu salah satu komoditi yang selama ini diabaikan, tidak secara serius untuk menanam. Padahal nanas ini memiliki komoditi yang tinggi dan peluang ekspor.
"Harga tingkat petani itu kalau sudah panen Rp15 ribu sampai Rp20 ribu perbuah," tuturnya.
Menurutnya, nanas tidak membutuhkan masa tanam yang lama, cepat berbuah dan tidak terlalu banyak membutuhkan air dan pupuk. (Yadi/B)