MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lini tengah PSM harus dibenahi. Butuh sosok gelandang kreatif untuk memaksimalkan permainan sepak bola efektif yang terlihat diterapkan pelatih sepanjang musim ini.
Bagaimana tidak, setelah ditinggal Wiljan Pluim yang gabung ke Borneo FC, tidak ada lagi sosok dirjen lapangan tengah dengan perannya yang sangat krusial. Sekalipun PSM punya cukup materi pemain untuk posisi gelandang.
Sayangnya, mereka yang ada di posisi itu dinilai belum mampu menjadi sosok gelandang kreatif yang terlihat sangat dibutuhkan PSM dalam beberapa pertandingan terakhir.
Pengamat Sepak Bola, Hanafing sepakat jika lini tengah PSM memang bermasalah usai ditinggal Wiljan Pluim. Sampai saat ini, kata dia, tidak ada sosok gelandang kreatif yang bisa diandalkan.
Bahkan saat Bernardo Tavares merekrut satu pengganti pemain asing yaitu Ze Paulo untuk mengisi kekosongan posisi Pluim. Kontribusi yang bisa diberikan dalam pertandingan nyatanya masih jauh dari harapan.
Malahan, pemain anyar dari Brazil itu justru bermain dengan gaya bertahan. Alhasil, kreativitas di tengah lapangan sulit diciptakan. Pengusaan bola di lapangan tengah menjadi sangat minim akibat bola terlalu cepat dialirkan dari belakang ke depan, dan sebaliknya.
"Di awal-awal itu saya sudah komentar bahwa nanti persiapan PSM harus ada pelapisnya Pluim yang kira-kira tidak jauh berbeda dengan Pluim, jangan cuma andalkan satu orang, apalagi pemain asing saja," ucapnya.
"Ternyata itu kan sekarang jadi masalah, setelah pluim pergi tidak ada lagi dirjennya pengaturnya. Mengarahkan kapan kita ball posision, direct pass, dan menyerang," sambungnya.
Menurut mantan pelatih PSM ini, menyiapkan gelandang untuk bermain dengan gaya kreatif memang tidak mudah. Apalagi setelah liga sudah berjalan.
"Karena dalam laga tidak mungkin pelatih menerka-nerka, atau mencocok-cocokkan antara pemain ini dengan itu," imbuhnya.
Makanya ia menyarankan agar dalam jeda kompetisi ini Bernardo Tavares harus berbenah. Ia harus punya solusi untuk mengatasi kelemahan dimiliki skuad Pasukan Ramang di lini tengah.
Tavares sendiri sebenarnya telah menyadari bahwa salah satu kekurangan anak asuhnya adalah kerap terburu-buru meskipun menang dalam penguasaan bola. Hal itu pernah ia kritik saat melihat permainan M Arfan cs saat menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-18 Liga 1 2023/2024.
"Saya kira memahaminya kurang tepat, maksud saya pada saat itu kita memegang bola. Kita terburu-buru dan ini yang saya sudah bicarakan sebelumnya," kata Tavares usai laga tersebut. (Fajar/*)