JAKARTA, RAKYATSULSEL - Menjelang digelarnya pesta demokrasi lima tahunan, Pemilu 2024, yang akan digelar 14 Februari, musisi hip-hop Iwa K menyampaikan sejumlah harapannya.
Seiring perkembangan demokrasi, ia berpendapat, masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan baik, sebab menjadi kelompok golongan putih (golput) bukan lagi menjadi pilihan.
“Golput itu apatis yang tidak konsisten. Misalnya, kamu mengeluh nih DPR begini, presiden begitu tapi kamu nggak memilih saat Pemilu, kan aneh. Kamu bukan pilih nabi di sini, tapi pilih yang track record bagus dan yang paling minim peluang deskruptifnya,” ungkap Iwa di Jakarta, Jumat (12/01/2024).
Menurut Iwa, dari pada tidak menggunakan hak pilih, lebih baik memilih paslon dan caleg yang paling minim peluang destruktifnya, atau setidaknya memiliki frekuensi yang mirip dengan si pemilih.
Ia mengemukakan sebagai musisi harus mengerti politik meskipun, hingga saat ini pelantun lagu "Bebas" itu, tidak memiliki keinginan untuk berada dalam lembaga politik.
“Misalnya, saya ada frekuensi yang sama nih. Saya di sini ah. Tapi kalau yang dipilih hanya sebagai slogan, kita juga susah. Untuk pemililh ya harus sadar kalau kebijakan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, kan nggak mungkin hidup sendirian. Saya juga harus mengerti politik walaupun tidak masuk lembaga politik,” tegasnya.
Menjelang Pemilu 2024, ayah dua anak itu juga berharap masyarakat Indonesia kritis dan tetap bergembira menyambut Pemilu 2024.
Ia membayangkan pemilu seperti pertandingan bola yang bisa sama-sama diamati dan dikritisi namun tetap bersama.
“Ngopi dan nongkrong bareng kayak nonton bola. Elo Chelsea, saya MU, dan teman satunya lagi Liverpool, gimana caranya kita saling melempar kritik, bahkan mencela si pemain tapi tetap happy. Bawa asyik aja, karena kritik saya juga bisa salah. Misalnya saya bilang, koalisi kamu gemuk banget nih. Nah ini saya belum tentu benar lho,” ujar dia. (*)