Ia melanjutkan, untuk menjajal pasar besar tak hanya pasar domestik pun pasar internasional, penambahan pasokan tanaman tentu harus terus dilakukan.
“Jadi harus tanam lebih banyak lagi karena Cavendish ini komoditi pisang yang diminati seluruh dunia dan kekuatannya Indonesia dan Sulsel itu, hampir seluruh Sulsel tanahnya cocok,” cetusnya.
Bahkan Bahtiar meyakinkan masyarakat tak usah ragu untuk mulai menanam cavendish untuk skala bisnis, pembelinya sudah ada bahkan semua bagian mulai dari batang pohon hingga daunnya juga bisa menjadi nilai ekonomi.
“Ada KUR untuk petani, ada pembeli yang sudah melakukan MoU dengan kita,” Bahtiar meyakinkan.
“Ini semua bisa semua bagiannya bisa dimanfaatkan semua, seperti pohon kelapa, cuma ini tujuh bulan sudah bisa menghasilkan dan dipanen. Insya Allah ini bisa menjadi komoditi andalan kita di Sulsel, “ pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pendamping dalam pengembangan pisang cavendish, Tenaga Expert Pisang dari PT Cipta Agri Pratama (PT CAP), Bambang Heru Suharsono menyampaikan saat ini kondisi cuaca di Sulsel terkhusus di Bone cukup bersahabat dengan tanaman pisang cavendish.
Bahkan lebih jauh ia mengatakan proses panen pisang cavendish bisa lebih cepat jika cuaca terus konsisten.
“kalau panen itu biasanya usia 7 bulan, ikan ditanam bulan oktober tahun lalu, low land dataran rendah tempat menanam kita dan sinar mataharinya cukup bagus, kalau terus terpenuhi semua kebutuhan cavendish ini bisa lebih cepat panen,” pungkasnya. (Abu/B)
