MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dorongan untuk menjadikan Provinsi Sulsel sebagai daerah agamais terus dilakukan oleh Rumah Quran Lembaga Harapan Umat (RQ-LHU). Berdiri sejak 2013 silam, lembaga berorientasi pada agama ini melahirkan 500 santri setiap tahunnya.
Ketua Dewan Pembina Lembaga Harapan Umat Rumah Quran Syamsu Rizal menyampaikan pihaknya baru saja menggelar wisuda santri RQ-LHU di Gedung Teater Phinisi UNM, Minggu (14/1). Ada sekira 500 santri mengikuti agenda tahunan tersebut.
"Alhamdulillah, wisuda ini tiap tahun kita laksanakan. Ada 500 santri hadir kalau sama orang tuanya kira-kira 1000an. Ini harapannya Sulsel menjadi daerah agamais," jelas Syamsu Rizal.
Deng Ical--sapaan akrabnya menjelaskan, antusias masyarakat masuk di RQ-LHU sangat tinggi. Terbukti, sejak berdiri 2013 terjadi penambahan santri secara signifikan. Belum lagi, Rumah Quran di Sulsel ada 58 titik yang tersebar di tiga daerah yaitu Makassar, Gowa dan Maros.
"Ini sangat baik. Para pengajar kita itu datang menawarkan diri untuk mengajar quran dan gratis. Ternyata, masih banyak orang yang ingin berbuat tanpa berharap imbalan justru mereka mengeluarkan rejekinya untuk santri," ungkapnya.
Deng Ical menambahkan, metode pengajaran Rumah Quran sudah menggunakan model pembelajaran metode Qiro'ah. "Jadi, metode itu salah satu model yang sudah mendapat sertifikasi dari Kemenag sebagai salah satu metode pengajaran Al Qur'an," paparnya.
Diketahui, saat ini RQ-LHU mengasuh santri sekira 2000-an dari 58 Rumah Quran. Kemudian, didukung oleh 200-an ustadz-ustadzah yang memiliki sertifikat pembelajaran.
Program saat ini adalah meningkatkan keberdayaan pengajar melalui pelatihan wirausaha sosial yang berdasarkan sistem Sirkah ato berbasis syariah. (Armansyah)