MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla ikut mendampingi capres nomor urut 1, Anies Baswedan berkampanye di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada hari ini, Rabu (17/1/2024), kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Barru.
Menanggapi hal ini, Anies Baswedan mengatakan bahwa dirinya bangga akan bersama JK ke Bone merupakan tanah kelahiran tokoh politik nasional itu.
"Kami akan ke Bone menyapa masyarakat di sana, saya bersama pak JK. Kalau saya pribadi, ini adalah kunjungan kesekian kali ke Sulawesi Selatan, dan khusus ke Bone salah satu kabupaten yang besar di Sulsel kebetulan tempat lahir Pak JK," ujar Anies, Selasa (16/1/2024) malam RM Kayubangkoa Makassar.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, menyatakan kesiapannya untuk kampanye di Kabupaten Bone, sekaligus menghadiri undangan dari JK di Pesantren DDI Mangkoso, Kabupaten Barru.
"Saya diundang Pak JK dalam rangka ulang tahun DDI besok. Oleh karena itu, saya datang ke sini dan bersyukur bisa ketemu di sini."
Pada kesempatan ini, Anies juga disugi pertanyaan awak media ihwal dugaan pernyataan ASN di Kabupaten Takalar yang mendukung salah satu paslon Capres. Padahal itu pelanggaran netralitas ANS karena melangga UU.
Calon Presiden nomor urut 1 itu menyatakan, sangat percaya bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta aparat penegak hukum TNI Polri akan selalu menjaga prinsip netralitas dalam pesta demokrasi Pemilu serentak 2024.
"Kita percaya untuk ditegakkan aturan. Apalagi kan arahan pak Presiden (Jokowi) bahwa ASN, TNI Polri mendapatkan arahan untuk netral. Netral itu tidak ada ongkosnya, kalau Intervensi malah ada ongkosnya," ujar Anies.
Hal tersebut menyusul beredarnya video oknum ASN diketahui penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulsel yang viral diduga mengeluarkan penyataan mengarahkan dukungan kepada pasangan calon presiden.
Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan, apabila ingin mengintervensi tentu diperlukan upaya ekstra sebab, tidak semua orang dapat di intervensi oleh siapa pun dalam hal menentukan pilihannya.
"Harus ekstra kalau mau intervensi. Kalau netral tidak ada hal yang harus dikerjakan di luar yang seharusnya, dan saya percaya ASN, TNI Polri akan netral. Saya percaya instruksi, arahan presiden akan dilaksanakan dan kita semua rakyat Indonesia akan menyaksikan netralitas akan ditunjukkan pada 14 Februari nanti," tuturnya. (Yadi/B)