MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Warga di kompleks Perumnas Antang, khususnya di Blok 10, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, mulai siaga. Mengingat hujan deras yang mengguyur wilayah Makassar beberapa hari terkahir membuat air naik dan menggenangi rumah-rumah warga.
Bahkan dari pantauan Rakyat Sulsel di lokasi, Rabu (17/1/2024) sore, sudah banyak warga yang mulai mengungsi ke masjid terdekat yang dinilai lebih aman. Warga yang mengungsi kebanyakan dari Jalan Terompet, Kecamatan Manggala.
Salah seorang pengungsi bernama Andini mengaku mengungsi sejak kemarin sore, Selasa (16/1/2024), bersama keluarganya. Dia mengungsi ke masjid Jabal Nur yang dijadikan posko pengungsian.
"Dua hari ma ini di sini (masjid Jabal Nur), sejak kemarin sore mengungsi. Saya sama keluarga, anak, kaka dan anaknya," ungkap Andini saat ditemui.
Dijelaskan Andini, kondisi rumahnya saat ini mulai tergenang air. Di dalam rumahnya ketinggian air sudah mencapai lutut orang dewasa, sementara dipekarangan rumahnya, air sudah setinggi pinggang orang dewasa.
"Kalau di dalam rumah air di lutut karena sudah dikasi tinggi sedikit. Kalau di teras sudah sampai di pinggang," ungkapnya.
Air yang menggenangi rumahnya setiap musim hujan datang membuat Andini pasrah. Dia hanya berharap pemerintah memperhatikan anaknya saat di tempat pengungsian mengingat rentan akan penyakit.
"Apa di, tidak tau juga mau bilang apa karena setiap tahun ji begini, mengungsi. Anak-anak ji ini kasian semoga diperhatikan obat-obatan dan kebutuhan lainnya karena ini anak-anak gampang kena penyakit," pesannya.
Senada dengan itu, Dewi yang juga merupakan warga Jalan Terompet berharap saat di tempat pengungsian kebutuhan anaknya diperhatikan.
"Iya popok sama obat-obatan paling penting," kata Dewi.
Dewi mengatakan, rumahnya tiap tahun selalu tergenang banjir dan hingga saat ini belum ada solusi yang didapatkan dari pemerintah.
Setiap kali banjir datang, Dewi mengaku ada-ada saja perabot rumahnya yang rusak akibat terendam air.
"Tiap tahun mi begini, tidak ada perubahan dan pasti ada alat rumah yang rusak. Tahun lalu kulkas ku rusak, nda bisami dipake," sebutnya.
Kepala Bidang (Kabid) Penyelamatan Damkar Makassar, Safari Abustam saat ditemui di lokasi mengatakan pihaknya mulai turun melakukan patroli jika sewaktu-waktu ada warga yang membutuhkan bantuan untuk dievakuasi.
Namun sampai saat ini situasi disebut masih terbilang aman. Beberapa warga mengungsi ke masjid tersebut dan belum ada yang dalam keadaan darurat.
"Belum ada warga yang dievakuasi, tapi ada yang mengungsi ke masjid. Kami hanya patroli dulu, jika ada warga yang membutuhkan bantuan untuk dievakuasi baru kita lakukan evakuasi. Tapi belum ada permintaan evakuasi," ujar Safari.
Air yang menggenangi pemukiman warga utamanya di Blok 10, Kecamatan Manggala, disebut air kiriman dari sungai yang meluap.
"Banjir kiriman ini dari Maros dan Gowa, aliran sungai kan di belakang, bisanya kalau musim hujan datang meluap," kuncinya. (Isak/B)