MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar menyerahkan bantuan logistik kepada para pengungsi banjir di Kecamatan Manggala.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin menyerahkan bantuan tersebut secara langsung di enam titik pengungsian. Di antaranya, Masjid Al - Muttaqin Perumnas Antang blok 8, Masjid Makkah Al-Mukarramah Antang blok 10 dan Masjid Al Muttohirin Perumnas Antang Blok 8, pada Kamis (18/1/2024).
Bantuan yang diberikan berupa sarung, selimut dan peralatan balita (baby kit). Hendra menyebut ada sekitar 104 paket bantuan yang diserahkan oleh BPBD Kota Makassar.
"Bantuan logistik diserahkan pada hari ini si enam titik pengungsian dan satu titik kemarin di Masjid Jabal Nur Kelurahan Manggala, jadi total yang diserahkan sudah di tujuh titik pengungsian," ucap Hendra, saat dikonfirmasi, Kamis (18/1).
Selain memberikan bantuan logistik, BPBD Kota Makassar juga melakukan kunjungan pemantauan titik lokasi banjir di Antang Blok 8 Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala.
Pada kesempatan tersebut, Hendra Hakamuddin mengaku menerima bantuan peminjaman perahu fiber sebanyak tiga unit dari BPBD Provinsi Sulsel.
Penyerahan bantuan tersebut merupakan langkah mitigasi awal untuk penanganan bencana banjir.
"Biasa dalam kondisi seperti ini, bagian dari strategi kita armada di siap dititik lokasi," ucap Hendra.
Namun, Hendra mengatakan jika kondisi debit air banjir makin meningkat, pihaknya akan menurunkan perahu karet.
"Bantuan dari BPBD provinsi Sulsel yaitu peminjaman perahu, sebenarnya kita siagakan di lokasi banjir. Kalau seandaikan meningkat kami turunkan perahu karet," ungkap Hendra.
Tak hanya itu, Hendra juga mengatakan akan membangun posko penanganan banjir oleh BPBD Kota Makassar di dua titik di Kecamatan Manggala yaitu di Blok 8 dan Blok 10.
Maka dari itu, Hendra Hakamuddin meminta kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir agar melakukan persiapan waspada bencana.
"Jadi imbauan khusus masyarakat di titik rawan banjir agar terus memantau kondisi cuaca melalui kanal resmi pemerintah yakni BMKG," tutup Hendra. (Shasa/B)