Rekomendasi ‘Ganda’ Taufan Pawe

  • Bagikan
Logo Partai Golkar

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe menerima rekomendasi sebagai bakal calon gubernur Sulawesi Selatan 2024. Penyerahan rekomendasi itu dilakukan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Sejatinya, rekomendasi untuk Taufan sudah dikeluarkan oleh DPP, tahun lalu. Selain Taufan, kader Golkar lainnya yang mendapat 'tugas' yang sama adalah Nurdin Halid, Ilham Arief Sirajuddin, Adnan Purichta Ichsan, dan Indah Putri Indriani.

Taufan merasa bangga dan terhormat atas rekomendasi tersebut. Menurut dia, DPP Golkar memerintahkan dirinya untuk bersiap maju sebagai calon gubernur.

"Alhamdulilah saya diberi tugas sebagai bakal calon Gubernur Sulsel. Insyaallah dengan amanah ini, kami akan memenangkan Partai Golkar. Apalagi, saya turun dan menjadi peserta langsung di Pileg untuk meraup suara sebanyak-banyaknya," kata Taufan, Kamis (18/1/2024).

Eks Wali Kota Parepare itu mengatakan, dirinya harus memastikan Golkar bisa menang di Sulsel. Dengan begitu, persiapan untuk menghadapi Pilgub Sulsel 2024 juga akan makin matang.

"Setelah pemilu, saya kembali bergerak menjalankan amanah dari DPP untuk maju sebagai bakal calon gubernur Sulsel," imbuh dia.

Sebelumnya, beberapa ketua Golkar kabupaten/kota mendukung Taufan Pawe maju sebagai calon gubernur Sulsel. Salah satunya, Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Timur, Aripin.

"Taufan Pawe, menjadi simbol kemuliaan Partai Golkar di Sulawesi Selatan. Golkar Luwu Timur mendukung sebagai calon tunggal dari Partai Golkar di Pilgub mendatang," ujar Aripin, beberapa waktu lalu.

Ketua Golkar Wajo, Baso Rahmanuddin (DBR) menilai Taufan Pawe merupakan calon gubernur yang sudah terbukti kinerjanya saat menjabat wali kota Parepare dua periode.

"Ini kader Golkar yang sudah teruji. Kami lihat Parepare dia bangun selama dua periode maju dan sejahtera. Jadi sudah sepantasnya Golkar mengusung Taufan sebagai calon gubernur Sulsel," ujar Baso.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Tasrifin Tahara menyebutkan, pemberian rekomendasi kepada Taufan Pawe sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan menjadi penegasan kesiapan Golkar dalam kontestasi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.

"DPP memberi energi kepada Taufan Pewe dan kader Golkar di seluruh daerah untuk berjuang mendulang suara pada Pemilu nanti," ujar Tasrifin.

Dia mengatakan, strategi Golkar selalu berkelanjutan dan selalu memberi energi terhadap kader-kadernya dalam memenangkan kontestasi politik.

"Mengenai peluang, saya kira dengan momentum ini menjadi tolok ukur dalam melihat peluang Taufan dalam Pilgub Sulsel," imbuh dia.

Pengamat politik Profesor Sukri Tamma menilai rekomendasi yang dikeluarkan oleh Partai Golkar baru sebatas surat tugas. Artinya, Golkar belum memastikan figur yang tunggal yang akan diusung pada Pilgub Sulsel 2024.

"Golkar pasti menunggu hasil dari kontestasi Pemilu 2024," ujar Sukri.

Menurut dia, rekomendasi tersebut diharapkan menjadi pelecut bagi kader Golkar untuk bekerja keras dan memperlihatkan diri untuk pantas dicalonkan. Selain itu, lanjut Sukri, keluarnya rekomendasi itu juga mendi sinyalemen bahwa Golkar telah mengunci kader-kadernya agar tidak dilirik oleh partai lain.

"Ini bagian dari strategi Golkar mengunci kader dan meminta mereka untuk bekerja agar bisa diusung," imbuh Sukri.

Sukri mengatakan, status Taufan Pawe sebagai ketua Golkar bukan jaminan akan diusung tunggal oleh Golkar. Bisa saja, kata dia, Taufan akan disalip oleh kader Golkar lainnya yang juga potensial.

"Nurdin Halid yang pengurus DPP Golkar dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) sebagai aktor politik berpengaruh di Sulsel juga punya peluang besar. Mereka akan bekerja maksimal demi memantaskan diri untuk diusung," imbuh Sukri.

Rencananya Pilkada Serentak digelar pada 27 November 2024 atau sembilan bulan setelah Pilpres 2024 dan Pileg 2024. Hasil Pileg 2024 jadi tiket pencalonan pilkada serentak 2024.

Sejumlah figur yang diprediksi meramaikan Pilgub Sulsel sudah mulai disebut-sebut. Mantan gubernur Andi Sudirman Sulaiman layak diperhitungkan. Saat berpasangan dengan Nurdin Abdullah pada Pilgub 2018, Sudirman meraih 1,8 juta suara.

Nurdin Halid tetap punya modal untuk kembali maju. Perolehan 1,1 juta suara pada Pilgub 2018 merupakan investasi elektorat.

Lalu, IAS yang pernah maju calon Gubernur Sulsel 2013. Saat berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar, keduanya meraih 1,7 juta suara melawan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) Jilid II.
Nama lain yang akan ikut meramaikan bursa persaingan adalah Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras, partai pemenang ketiga di Sulsel.

Andi Iwan punya jaringan pengusaha dan Kadin di 24 kabupaten kota. Ia juga punya sejumlah kader Gerindra menjabat kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Lalu, ada Ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse. Mantan Bupati Sidrap itu punya kekuatan kader menjabat kepala dan wakil kepala daerah. Nama lain yang patut direkeng adalah Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto. Saat ini Danny merupakan kader PDI Perjuangan.

Ada pula nama mantan Panglima Kodam Hasanuddin, Mayor Jenderal (purnawirawan) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki. Selain itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani sebagai satu-satunya bupati perempuan di Sulsel, juga masuk radar untuk diperhitungkan. (suryadi-fahrullah/C)

  • Bagikan

Exit mobile version