MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Curah hujan yang tinggi dan disertai angin kencang yang melanda Kota Makassar beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah wilayah di dua kecamatan tergenang banjir. Kecamatan tersebut yaitu Manggala dan Biringkanaya. Ketinggian air mulai dari 15 sentimeter hingga 1 meter di sepuluh titik luapan air.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar per tanggal 18 Januari pukul 13.00 mencatat telah ada sebanyak 482 jiwa mengungsi atau 49 kepala keluarga yang tersebar di sembilan titik pengungsian yang berada di dua kecamatan dan dua kelurahan.
Di Kecamatan Manggala ada delapan titik pengungsian dengan jumlah 465 jiwa atau 127 KK dan di Kecamatan Biringkanaya terdapat satu titik pengungsian dengan jumlah 17 jiwa atau 4 KK.
Tak hanya itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar juga merilis peringatan dini cuaca untuk di Kota Makassar dan beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, yang di prakirawan cuaca akan terjadi hujan lebat dan angin kencang disertai petir/kilat, pada tanggal 19 hingga 22 Januari 2024.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini di Kota Makassar tidak berada pada kondisi puncak. Di mana, kondisi puncak merupakan bertemunya antara puncak pasang dan puncak hujan.
Danny Pomanto melanjutkan jika terjadi kondisi puncak maka dapat dipastikan seluruh masyarakat, pemerintah, dan stakeholder untuk bersiap.
"Jadi semua harus ada tingkatannya, karena bencana sekarang ini, di Makassar ini hujannya relatif tidak dalam keadaan puncak. Jangan sampai badai ketemu dengan pasang. Kalau dia ketemu kita harus bersiap," terang Danny.
Sementara itu. Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi saat ini hingga beberapa hari terakhir. Dengan menghindari tiang listrik, pohon tua, papan reklame khususnya juga memperbaiki konstruksi rumah.
"Sesuai dengan arahan pemerintah, kami imbau waspada terhadap cuaca saat ini. Angin kencang, hujan lebat. Seperti yang terjadi beberapa hari terakhir ini mengakibatkan pohon tumbang," terang Hendra.
"Kami bekerja sama dengan OPD terkait, termasuk DLH kitab perhatikan pohon tumbang," tambah Hendra.
Hendra juga meminta kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir agar melakukan persiapan waspada bencana.
"Jadi imbauan khusus masyarakat di titik rawan banjir agar terus memantau kondisi cuaca melalui kanal resmi pemerintah yakni BMKG," tutup Hendra.
Sementara itu, BPBD Kota Makassar kembali mengevakuasi seorang wanita berusia 49 tahun yang terjebak banjir di kediamannya, di Kodam 3, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Evakuasi ini berlangsung pada pukul 16.22 Wita dengan mengerahkan sebanyak 12 personil dari BPBD Kota Makassar.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin mengatakan genangan air di Kodam 3, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya setinggi kurang lebih 30 sentimeter. Adapun peralatan yang digunakan dalam evakuasi ini tiga unit perahu polytelin, satu unit motor listrik dan satu unit trail.
Hendra menyebut keberadaan Kodam 3 berada persis berseberangan dengan DAS Biring Jene. Apalagi, jika melihat kondisi jalan Kodam 3 ini menurun sehingga dapat menyebabkan genangan.
Maka dari itu, Hendra mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar terkait kondisi jalan di Kodam 3.
"Kami akan sampaikan ke PU agar beton jalanannya perlu ditinggikan. Disini Kami juga bersama staf dari Balai Pompengan, kami sekaligus koordinasi. Mereka ada rencana tahun ini akan menormalisasi sekaligus meninggikan tanggul biring jene," jelas Hendra.
Sebelumnya, BPBD Kota Makassar menyerahkan bantuan logistik kepada para pengungsi banjir di Kecamatan Manggala.
Hendra menyerahkan bantuan tersebut secara langsung di tiga titik pengungsian. Yakni, di Masjid Masjid Al - Muttaqin Perumnas Antang blok 8, Masjid Makkah Al-Mukarramah Antang blok 10 dan Masjid Al Muthohirin Perumnas Antang Blok 8. Bantuan yang diberikan berupa sarung, selimut dan peralatan balita (baby kit).
Selain memberikan bantuan logistik, BPBD Kota Makassar juga memberikan bantuan berupa perahu fiber saat melakukan kunjungan pemantauan titik lokasi banjir di Antang Blok 8 Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala.
Hendra Hakamuddin meminta kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir agar melakukan persiapan waspada bencana.
"Jadi imbauan khusus masyarakat di titik rawan banjir agar terus memantau kondisi cuaca melalui kanal resmi pemerintah yakni BMKG," ujar Hendra.
Sementara itu, Dinas Sosial Kota Makassar mendirikan dapur umum dan membagikan makanan kepada para pengungsi di hari kedua ini. Dapur umum ini berpusat di Masjid Jabal Nur, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala. Dapur umum ini menjadi titik pusat untuk menyuplai makanan ke empat titik lokasi pengungsian korban banjir atau sebanyak 444 jiwa di kelurahan Manggala.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Makassar Andi Pangerang Nur Akbar meninjau langsung aktivitas kegiatan personil Tagana Dinsos Makassar dan Staf dalam menyiapkan bantuan permakanan kepada para pengungsi.
Andi Pangerang mengungkapkan sebelumnya Dinsos telah melakukan asesmen kepada para pengungsi untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi.
“Kita lebih dahulu melaksanakan assessment mengecek apa yang menjadi alergi dan pantangan bagi para pengungsi serta memenuhi kebutuhan gizi makanan bagi mereka selain itu kami juga menyiapkan baby care kit, susu formula bubur, popok untuk bayi dan balita,” jelas Andi Pangerang.
Di posko pengungsian ini, Dinsos Makassar juga menyiapkan self service seperti kopi dan teh bagi para pengungsi. (shasa anastasya/C)