Gus Muhaimin dan Gibran Ramaikan Debat, Desa Jadi Sorotan Utama

  • Bagikan
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendapat pertanyaan dari cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dalam debat pilpres ke-4, Minggu (21/1/2024).(Screenshot/YouTube KPU)

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Muhaimin, ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), membuka sesi jawaban dengan penuh semangat. Sambil tertawa, ia menegaskan bahwa catatannya bukan catatan Mahkamah Konstitusi. Dengan penuh keyakinan, Muhaimin menyampaikan visinya bahwa pembangunan desa harus dimulai dari bawah, bukan dari atas seperti zaman Orde Baru.

"Dengan pembangunan dari bawah, kita yakin akan tumbuh kehidupan kemasyarakatan, ekonomi, sosial, budaya yang akan terus terjaga dan lestari," ujar Muhaimin. Dia menambahkan bahwa melalui Undang-undang Pembangunan Desa dan peningkatan dana desa, infrastruktur dan transformasi desa akan membawa desa tertinggal menjadi desa maju dan mandiri.

Muhaimin memberikan bukti dengan menyebut bahwa sudah ada 13.000 desa tertinggal yang berhasil menjadi desa mandiri. Dia berkomitmen untuk menaikkan anggaran dana desa menjadi Rp 5 miliar per desa, guna membangun infrastruktur dan mendorong perekonomian melalui berbagai sektor.

"Sehingga masyarakat tidak lagi tertarik menjadi urbanisasi, tapi cukup kembali ke desa, membangun desa untuk pembangunan bangsa," lanjutnya dengan penuh semangat.

Tak ketinggalan, Gibran Rakabuming Raka, cawapres nomor urut 2, dengan penuh humor menyindir Muhaimin yang menurutnya tak lagi terlalu tegang seperti debat sebelumnya. "Nah gitu dong, Gus, jangan terlalu tegang kayak waktu debat cawapres pertama kemarin," ucap Gibran sambil tertawa, menciptakan suasana yang santai di arena debat.

Gibran kemudian menyoroti pentingnya menumbuhkan rasa memiliki atau sense of belonging di masyarakat desa. Dia memberi contoh positif dari desa wisata di Mojokerto, Jawa Timur, yang berhasil meraih penghargaan sebagai desa wisata nomor satu di Tanah Air. Menurutnya, desa tersebut berhasil dibangun melalui partisipasi aktif dan iuran warga.

"Kita bangun sense of belonging, kita pengin program-program yang sudah dijalankan di Mojokerto ini juga bisa dijalankan di desa-desa yang lain," tegas Gibran, menunjukkan komitmennya untuk membangun desa sebagai pusat kehidupan yang sejahtera.

Debat ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang visi pembangunan desa dari kedua cawapres, tetapi juga memperlihatkan kedekatan dan keakraban di antara mereka, menciptakan atmosfer yang positif di panggung politik.

  • Bagikan

Exit mobile version