GOWA, RAKYATSULSEL- Niat baik ditunjukkan pemerintah kabupaten (Pemkab) Gowa dalam menghadirkan jembatan permanen di Sungai Jenelata, Desa Tanakaraeng Kecamatan Manuju.
Dengan menganggarkan sekitar Rp 9,5 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Gowa 2024 untuk membangun jembatan yang dibangun saat pembebasan DAM Bili-Bili diganti dengan jembatan darurat yang dibangun TNI pasca diterjang banjir dan tanah longsor pada 2022 lalu.
Hanya saja, niat itu hingga saat ini belum mendapat respon positif dari pihak Balai Besar Waduk Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) yang menjadi pemilik kewenangan lokasi itu.
Terkait itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meminta agar persetujuan sudah didapatkan untuk pembangunan Jembatan Jenelata paling lambat Januari 2024 ini.
"Kita harap agar bulan ini sudah ada persetujuan pihak Balai untuk menyerahkan agar pada 1 Februari sudah bisa action. Namun jika tidak ada persetujuan, maka anggaran akan dialokasi untuk program lain yang belum dianggarkan," ujarnya di Sungguminasa, Sabtu (20/1).
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gowa, Muh Rusdi Alimuddin mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat permohonan penyerahan pembangunan jembatan itu kepada Pemkab Gowa, namun belum ada jawaban hingga saat ini," terang Rusdi.
Padahal lanjutnya, dengan terbangunnya jembatan permanen di lokasi itu, maka akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kerawanan terjadi kecelakaaan lalu lintas akan dapat diminimalisir yang selama ini kerap terjadi dijalur itu. (mst)