BONE, RAKYATSULSEL - Pengadaan sejumlah sarana dan prasarana KPU Kabupaten Bone dari dana hibah Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bone, mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak.
Bahkan ada yang mengatakan, bahwa pengadaan anggota KPU Bone seperti handphone (tahap pemesanan, diduga Hp Oppo lipat harga @Rp. 30 juta) diduga gratifikasi sebab itu diduga reward dari BPD Bone, sebagaimana pengakuan Ketua KPU Bone, Yusran Tajuddin saat dikonfirmasi, Senin (22/01/2024).
Yusran menjelaskan bahwa saat ini, pihaknya belum menyentuh dana hibah yang peruntukannya untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bone 2024 tetapi menggunakan dana CSR.
"Dana hibah kita tidak ganggu, belum bisa dipakai, belum ada tahapan pilkada, yang digunakan adalah CSR dan itu semua sesuai pedoman dan pengadaan berdasarkan mekanisme penunjukan bank," jelas Yusran, sambil memperlihatkan pedomannya.
"CSR yang saya maksud adalah reward dari bank (BPD Bone) dan itu diatur dalam pedoman yang jelas dasar hukumnya, sehingga tidak ada gratifikasinya. Dana hibah itu asalnya dari Pemkab Bone bukan BPD Bone," jelasnya lagi.
Saat ditanyakan peruntukan sehingga komisioner KPU Bone memesan Handphone sesuai pernyataan Divisi Teknis KPU Bone, Zainal bahwa Handphone tersebut merupakan pilihan komisioner KPU Bone untuk fasilitas akses data, termasuk penyimpanan dokumen digital yang bisa dibuka setiap saat.