MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Harga buah tomat dua pekan terakhir mulai meresahkan para emak-emak, pasalnya kenaikan harganya mencapai 200 persen.
Salah seorang warga Tamalate II Makassar, Rita mengatakan kenaikan harga tomat itu sudah terjadi dalam dua minggu terakhir.
Dia mengatakan, kini dengan uang Rp5 ribu hanya mendapatkan 4-5 buah saja.
“Biasanya kan kalau kita beli Rp5 ribu itu bisa kita dapat delapan sampai 10 biji dalam satu kantong,” ujarnya, Senin (22/1/2024).
Bahkan, kata dia, kenaikan harganya bisa sampai dua ratus persen yaitu Rp30 ribu per kilogram.
“Biasanya kan itu Rp 17 ribu sampai Rp 20 ribu paling mahal untuk satu kilogram, sekarang sudah Rp30 ribu satu kilogram,” bebernya.
Senada, Puspa juga mengatakan mahalnya harga tomat cukup membuat ampun para kaum penguasa dapur.
“Ndak kira-kira itu harga tomat mahalnya, bahkan sudah saingan sama durian,” cetusnya.
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin memantau harga beberapa bahan pangan saat melakukan kunjungan kerja di Luwu Timur, Senin (22/1/2024). Pihaknya pun menemukan femomena yang sama di Kabupaten tersebut.
“Yang agak tinggi disini (Luwu Timur) adalah tomat, masih di angka Rp 30 ribu per kilogram. itu termasuk harga yang sangat tinggi, kenaikannya itu 200 persen. Sedangkan harga idealnya Rp 10 ribu per kilo dan paling mahal Rp 15 ribu per kilo,” ujarnya.
Olehnya, hal itu menjadi atensi Pemprov Sulsel yang akan berkoordinasi dengan Pemda se-Sulsel bagaimana melakukan penekanan harga tomat yang melejit tinggi beberapa waktu ini.
“Saya kira ini tantangan kita di Pemprov, tapi kita akan atasi yakni berkoordinasi dengan daerah lain penghasil tomat untuk memantapkan suplai termasuk di Luwu Timur yang juga tinggi harga tomatnya,” pungkasnya. (Abu/B)