LUTIM, RAKYATSULSEL - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menemukan harga ikan dan sayuran di Pasar Malili, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), belum sepenuhnya normal. Hal ini diketahui saat dirinya mengunjungi pasar tersebut, Senin (22/1).
"Kita sudah berdialog dengan pedagang. Harga sayuran seperti bawang merah, tomat, cabe keriting dan ikan laut dipengaruhi cuaca. Karena saat ini musim penghujan, sayuran mudah membusuk sehingga harganya jadi mahal," ungkap Bahtiar. Selain itu, kenaikan harga tersebut dipicu cuaca yang tidak mendukung mempengaruhi naiknya harga ikan dan sayuran.
Dijelaskannya, dari keterangan para pedagang menerangkan, bawang merah dari harga Rp30 ribu perkilogram, sekarang naik menjadi 45 ribu perkilogram. Cabe keriting dari harga Rp25 ribu sekarang naik menjadi Rp45 ribu. Demikian juga dengan tomat dari harga Rp20 ribu naik menjadi Rp35 ribu. Sedangkan harga ayam potong perekor Rp75 ribu dari yang sebelumnya Rp65 ribu perekor.
Untuk menyiasati gejolak harga ini, Bahtiar Baharuddin mengajak warga Lutim memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran seperti tomat dan cabe.
"Salah satu untuk mencegah inflasi akibat mahalnya cabe dan beberapa barang lainnya, kita bisa memanfaatkan halaman rumah dengan menanam sayur - sayuran," saran Bahtiar.
Ia juga salut dengan upaya yang dilakukan pemerintah Lutim dalam mengimbangi kenaikan harga sejumlah barang tersebut dengan mengadakan pasar murah.
"Saya pikir pasar murah juga salah satu cara untuk mengimbangi gejolak harga barang di pasaran. Dengan adanya pasar murah daya beli masyarakat tetap tinggi dan warga akhirnya bisa berbelanja kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," terangnya. (Son)