MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tahun ini, sebanyak 101 event bakal menjadi pemanis perjalanan kepariwisataan di Sulsel.
Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Andi Zulkarnaen menyampaikan dari angka tersebut merupakan jumlah yang sudah masuk kategori Top Event.
Kata dia, event tersebut merupakan usulan dari Kabupaten dan Kota se-Sulsel, tentu memiliki penyajian yang tidak monoton, event itu dikemas dalam atraksi-atraksi kebudayaan hingga pada garapan ekonomi kreatif.
Bahkan kata dia, penyelenggaraan event di sulsel yang padat diproyeksikan pada bulan Agustus 2024, event yang bakal terselenggara dapat mencapai 20 event.
"Kendala di kabupaten apalagi mengandalkan APBD biasanya di pertengahan tahun, triwulan II dan III lebih banyak mengusulkan di waktu itu. Biasa itu mempengaruhi dari kabupaten," paparnya, Selasa (23/1/2024).
Ia membeberkan, beberapa event seperti Wonderful Rongkong di Luwu Utara, Ramadhan Fest di Soppeng, Makassar Half Marathon, Rock in Celebes, F8 di Makassar, Salo Karajae di Parepare, Beautiful Malino, hingga Lovely December di Toraja. Selain agenda tersebutbanyak lagi akan bertaburan mulai dari Januari hingga Desember 2024.
Ia juga menyampaikan, beberapa pelaksanaan event yang bersentuhan dengan tradisi dan kebudayaan itu biasanya akan mengikuti waktu pelaksanaan adat masing-masing wilayah.
Event yang melibatkan tradisi dan budaya merupakan salah opsi untuk meningkatkan minat wisatawan pada suatu wilayah yang tentunya harus dikemas secara rapi baik, fasilitas hingga aksesibilitasnya.
"Jadi sebenarnya strategi ke depan menggaet wisman peningkatan kualitas event dari atraksi dan waktu yang tidak berubah. Biasanya kesulitan travel memasukkan event dalam paket wisata, tapi event itu berubah jadwalnya. Jadi memungkinkan memang event yang berkaitan tradisi budaya, seperti upacara adat di kab/kota sangat membantu industri travel masuk ke paket wisata," ulasnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menyampaikan, meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan ekonomi masyarakat melalui kebudayaan dan pariwisata merupakan bentuk pemerintahan yang maju.
Kata dia, pada aspek kebudayaan tentu tak hanya akan menopang pendapatan daerah yang dikelola pemerintah, itu juga dapat menjadi wadah berdaya para pelaku UMKM.
“Perkembangan budaya di era-modern ini, sudah bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan daerah,” ujarnya. (Abu/B)