JAKARTA, RAKYATSULSEL -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan capaian realisasi investasi Januari - Desember 2023. Angkanya tembus Rp 1.418,9 triliun. Angka itu tercatat 101,3 persen dari target yang ditetapkan Rp 1.400 triliun.
Bahlil menyebut, dibandingkan dengan Rencana Strategi (Renstra) 2023, realisasi investasi ini mencapai 129 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1.099,8 triliun.
"Alhamdulillah Januari-Desember sebesar Rp 1.418,9 triliun tumbuh 17,5 persen capaian kita 101,3 persen dari target Rp 1.400 triliun. Alhamdulillah,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (24/1).
Dalam kesempatan itu Bahlil terkesan menyindir mantan Kepala BKPM sebelumnya. Meski tidak menyebutkan nama, namun ungkapan Bahlil jelas merujuk kepada Thomas Lembong alias Tom Lembong yang merupakan Co Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).
Untuk diketahui, Tom Lembong merupakan Kepala BKPM yang di-reshuffle dan kemudian digantikan oleh dirinya. Tom Lembong sempat menempati posisi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.
"Jadi Pak Jokowi ini fair juga kalau menterinya dipertahankan artinya KPI-nya bagus. Kalau menterinya di reshuffle atau diganti mungkin karena KPI-nya enggak sampai. Jadi jangan ngomel kalau enggak selesai," imbuhnya.
Lebih lanjut dia merinci, capaian realisasi investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 744 triliun atau 52,4 persen dari target. Lalu, 47,6 persen lainnya merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 674,9 triliun.
Kemudian, dilihat dari wilayahnya realisasi investasi tahun 2023 paling besar terjadi di luar Pulau Jawa dengan capaian mencapai Rp 730,8 triliun atau 51,5 persen dari target.
“Sejak 2021-sekarang investasi di luar pulau jawa itu tetap konsisten lebih tinggi di pulau Jawa. selama 3,5 tahun,” ujarnya.
Sedangkan realisasi di Pulau Jawa tercatat sebesar 48,5 persen atau mencapai Rp 688,1 triliun. Dari total investasi ini, Bahlil memastikan telah menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mencapai 1,8 juta.
"Ini lapangan pekerjaan langsung, investasi ini di luar sektor hulu migas di luar sektor keuangan dan UMKM,” tandasnya. (JP)