MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah Unit Pelaksana Tugas Pengembangan Karakter dan Dakwah (UPT PKD) Universitas Muslim Indonesia ditutup oleh Wakil Rektor IV UMI Dr.KH.M.Ishaq Samad, M.A (Rabu, 24/1).
Tampak hadir Kepala UPT PKD UMI Dr.KH.Abd.Rauf Assegaf, para Kabid dan staf UPT PKD, dan sejumlah peserta Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah utusan Fakultas dan Lembaga dalam lingkup UMI.
KH.M.Ishaq Samad dalam materinya tentang pentingnya Takziah menyebutkan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan menemui ajalnya, sebagaimana Allah berfirman "Kullu Nafsin Zaaikatul Maut", setiap yang bernyawa pasti menemui kematian, dan semuanya menjadi calon mati.
Untuk itu, perlu dipersiapkan diri menghadapi kematian dengan amal ibadah yang baik. Selain itu, kesempatan di bulan Rajab ini banyak melakukan introspeksi diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Bahkan Rasulullah berdoa di bulan Rajab, allahumma baariqlanaa fiy rajab wa sya'ban, waballignaa Ramadhan, artinya: ya Allah berikan keberkahan umur kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan umur kami di bulan Ramadhan, sebutnya.
Dikatakan takziah, berarti menghibur, terutama menghibur keluarga yang ditimpa musibah kematian. Dengan kehadiran tetangga dan handai taulan di rumah duka, akan memberikan kebahagiaan dan mengurangi duka cita yang dialami orang yang berduka, jelasnya.
Sementara itu Dr.KH.Abd.Rauf Assegaf menyampaikan materi tentang Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah dan langsung dipraktekkan. Salah saorang mahasiswa dijadikan sebagai figuran "jenazah" untuk praktek mengkafani dan menshalati mayyit.
Sejumlah peserta menyampaikan rasa syukur atas ikut sertanya dalam pelatihan ini, seperti yang diungkapkan H.Abdullah utusan Fakultas Kedokteran UMI. Ia menyatakan "sangat bersyukur atas ilmu dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan ini sehingga bisa diterapkan dalam masyarakat jika ada yang mengalami mushibah kematian," jelasnya. (***)