Udin, sebagai kader PDIP dan tim pasangan calon 03, menyayangkan pernyataan tersebut dan berharap agar Presiden dan pemerintahannya tetap netral selama Pilpres 2024.
"Ini yang kita sayangkan, ada pernyataan seperti ini. Seharusnya Pak Jokowi tetap pada pernyataannya di awal bahwa baik presiden, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, sampai ke aparat desa harus netral," ungkapnya.
Sementara itu, Tobo Haeruddin, Ketua OKK DPW NasDem Sulsel, menilai bahwa pernyataan Presiden yang terbuka ingin terlibat dalam kampanye untuk pasangan calon tertentu tidak patut diikuti. Menurutnya, hal ini merupakan kemunduran dalam demokrasi karena seorang Presiden seharusnya tetap netral.
"Belarti suatu kemunduran demokrasi, karena tidak patut diikuti. Kenapa? Karena Presiden negarawan berdiri di tengah-tengah (tak memihak). Karena Presiden harus netral," tegas Tobo.
Sebagai tim AMIN di Sulsel, Tobo meminta semua pihak agar tidak diam, karena Presiden yang seharusnya netral terlibat dalam kampanye Pilpres.
"Ia menegaskan jika Presiden ingin mendukung pasangan calon tertentu, maka sebaiknya mundur dari jabatan 01 RI. Karena namanya Presiden milik semua rakyat Indonesia, dan milik semua pasangan calon presiden," pungkasnya.