TAKALAR, RAKYATSULSEL - Produksi produk keterampilan dari Tas Tali Kur milik Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar terus meningkat. Hal itu menyusul setelah banyaknya pesanan dari tas yang terbuat dari tali kemudian di rangkai menjadi tas yang unik.
"Harga jualnya bervariatif dari Rp75 ribu sampai Rp200 ribu tergantung model dan ukuran tas yang dipesan. Pengerjaannya bisa selesai dalam sehari," kata Hamdayani, petugas Pembina Blok Wanita, Kamis (25/1).
Hamdayani menambahkan jika pesanan tas yang diterima didominasi oleh keluarga warga binaan yang berkunjung ke Lapas Takalar.
"Kami sediakan etalase untuk produk-produk keterampilan warga binaan. Mulai dari bunga hias dari koran, aksesori, songkok anyam, hingga tempat tisu dan tas dari tali kur," lanjutnya.
Kepala Lapas Takalar, Ashari, mengatakan jika pihaknya terus berupaya meningkatkan pembinaan keterampilan melalui serangkaian pelatihan kesempatan bagi Warga Binaan yang ingin belajar.
"Kami memberikan kesempatan dan ruang bagi Warga Binaan untuk mengembangkan kreativitas mereka. Kami ingin mereka memiliki kesibukan positif selama berada di dalam Lapas, sehingga saat bebas mereka punya bekal bermanfaat," jelas Ashari. (Tiro)