MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejak Pemilu 2009 hingga Pemilu 2024, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selalu diramalkan sulit melewati ambang batas. Namun, partai dengan lambang Ka'bah ini mengejutkan dengan berhasil membawa kader terbaiknya ke Senayan setelah Pileg.
Pada Pemilu 2009, PPP berhasil meraih 38 kursi, kemudian 39 kursi pada Pemilu 2014, dan mengalami penurunan menjadi 19 kursi pada Pemilu 2019.
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus, menyatakan bahwa PPP memiliki basis pemilih yang tradisional, khususnya di kalangan umat Muslim, dan memiliki dukungan massa yang kuat. "Pemilih PPP cenderung tradisional, terutama di kalangan umat Muslim, dan memiliki basis massa yang jelas," katanya.
Ia juga menyoroti fakta bahwa sebagian pemilih masih belum menentukan dukungan partai mereka. "Mungkin ini adalah pemilih PPP, karena mereka cenderung menyembunyikan dukungan mereka," ujarnya.
Untuk Sulawesi Selatan, Nurmal menyebut bahwa PPP mampu bersaing dengan partai-partai besar lainnya, karena Sulsel merupakan salah satu basis PPP di beberapa provinsi di Indonesia. "Meskipun bersaing untuk masuk lima besar masih menjadi tantangan, namun PPP dapat meraih kursi di DPRD Sulsel," ungkapnya.
Menjelang Pileg 2024, Nurmal menyatakan bahwa PPP perlu mengkapitalisasi pemilih, terutama di wilayah-wilayah yang masih belum menentukan pilihan. "Dengan adanya Sandiaga, PPP dapat memanfaatkannya untuk merebut pemilih yang belum pasti," tambahnya.
Nurmal juga menekankan perlunya perubahan bagi PPP, khususnya di Sulsel, yang masih sering disebut sebagai 'kaum sarungan' yang terkait dengan generasi tua. Namun, situasi di Sulsel menunjukkan bahwa PPP perlu berbenah, terutama dengan kepemimpinan dari anak muda seperti Imam Fauzan.
"PPP harus lebih aktif meraih dukungan dari anak-anak muda dan memasukkan mereka dalam kepengurusan, yang merupakan langkah strategis ke depan, terutama mengingat hampir 60 persen pemilih saat ini berasal dari kalangan anak muda," jelasnya.
"PPP Sulsel diyakini akan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan 2019, dan mereka mampu bersaing dengan partai-partai besar lainnya," tutupnya. (Fahrullah/B)