MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Persatuan Pembangunan merayakan hari lahir ke-51 tahun dengan penuh harap-harap cemas. Betapa tidak sejumlah lembaga survei memprediksi partai berlambang Ka'bah ini tidak akan lolos ke parlemen pada Pemilu 2024.
Meski begitu, momentum ulang tahun kali ini membuat pengurus dan kader PPP tetap dipenuhi rasa optimisme. Selalu diprediksi tak mampu melewati ambang batas parlemen di dua pemilu terakhir, tapi PPP mampu membuktikan sebagai partai lawas yang tetap punya pengaruh dan daya tarik di kancah perpolitikan nasional.
Semangat dan optimisme tersebut telah disampaikan Pelaksana tugas Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono saat menggelar tasyakuran hari lahir ke-51, di Pondok Pesantren Syamsul Ulum, Gunungpuyuh, Sukabumi, Jawa Barat, 5 Januari lalu. Mardino mengatakan, PPP telah siap tempur menghadapi Pemilu 2024.
"Dengan kerja keras dari seluruh pengurus dan kader, PPP akan bisa kembali jaya," ujar Mardiono.
Sebelumnya, pada pekan lalu lembaga survei Charta Politika menyebutkan PPP merupakan satu partai yang terancam tidak memenuhi suara ambang batas parlemen. Dari sigi Charta Politika menunjukkan perolehan PPP hanya 3,6 persen,
Sementara itu, hasil survei Poltracking Indonesia sepanjang 1-7 Januari 2024 menunjukkan PPP juga sulit memenuhi parliamentary threshold. Sigi yang Poltracking menunjukkan elektabilitas PPP pada Pemilu 2024 hanya 2,9 persen.
Di Sulawesi Selatan, pengurus dan kader meyakini bisa menang di Pemilu 2024. Bahkan, pengurus PPP Sulsel optimistis mengusung target perolehan kursi terisi di semua daerah pemilihan.
Ketua PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara mengatakan bahwa PPP tak mau jumawa untuk menghitung angka-angka kursi per dapil. Akan tetap pihaknya menargetkan menang di Pileg dan pilkada 2024. Menurut dia, target yang diraih adalah menempatkan PPP pada tiga besar. Ini sudah menjadi keputusan PPP dalam Rakorwil dan Rakernas PPP.
Saat ini, kata dia, PPP sudah menempatkan sejumlah figur potensial di Sulsel untuk maju di Pileg dan Pilkada. Bahkan, kata dia, sejumlah nama sudah disiapkan.
"Banyak kader kami maju pileg dan pilkada. Namun, sebelum maju pilkada, kami dorong untuk berkompetisi di pileg lebih dahulu. Intinya kami target menang 2024," imbuh Imam Fauzan.
PPP Sulawesi Selatan bertekad mengisi perolehan kursi DPR RI seluruh daerah pemilihan di daerah ini pada 2024. PPP tak ingin kejadian Pemilu 2019 kembali terulang di 2024. Di mana, PPP kehilangan kursi di Dapil Sulsel lll. Abu Bakar Wasahua yang merupakan petahana PPP di dapil tersebut tak mampu mempertahankan kursinya.
"Kegagalan dalam perebutan kursi tidak ingin diulang PPP Sulsel pada Pemilu 2024. Itu sebabnya, dalam menyusun komposisi bakal calon legislatif, kali ini, pengurus mempersiapkan figur-figur yang dinilai lebih baik dan dapat bersaing," ujar dia.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PPP Sulsel, Yusran Sofyan mengatakan pemilu kali PPP berupaya merebut kembali kepercayaan dan dukungan rakyat. Menurut dia, PPP tidak hanya berusaha merebut kursi, namun juga bertekad memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Program-program pembangunan dan kesejahteraan menjadi fokus utama PPP dengan harapan dapat meraih dukungan luas dari pemilih.
Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini mengungkapkan bahwa memang selama ini partainya lebih didominasi oleh kalangan generasi tua atau Gen X yang lahir pada 1965-1980 yang sekarang berusia 40-55 tahun. Pada pemilu mendatang PPP berusaha mendulang suara dari pemilih generasi milenial atau generasi Z.
"Tetapi dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi, suara kalangan anak muda yang selama ini mungkin tidak banyak meminati PPP. Itu kita coba untuk rekonsiliasi ulang untuk bagaimana menjadikan PPP itu sebagai partai yang memiliki daya tarik," imbuh Yusran.
Untuk menggaet dukungan dari generasi muda, PPP akan menawarkan kondisi era sekarang, seperti menawarkan lapangan pekerjaan. Olehnya itu, PPP telah menggulirkan strategi yang berorientasi pada keterlibatan langsung dengan masyarakat luas. Mengadakan pertemuan terbuka, forum diskusi, dan pendekatan inklusif menjadi landasan untuk membangun kembali kepercayaan dan memenangkan hati pemilih.
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus mengatakan PPP memiliki pemilih tradisional dan itu hampir sama dengan Golkar dan PDIP. “Pemilih mereka tradisional dan militan terutama di kalangan umat muslim dan memiliki massa yang jelas,” ujar Nurmal.
Menurut dia, sampai saat ini calon pemilih masih ada yang belum menentukan sikap mengenai pilihan partai pada pemilu nanti. Di Sulsel, kata dia, PPP bisa bersaing dengan partai-partai besar lain, karena Sulsel salah satu basis PPP dari beberapa provinsi di Indonesia.
“Untuk bersaing sampai lima besar masih memungkinkan dan bisa menetapkan kursi di DPRD Sulsel,” ujar Nurmal.
Jelang pemilihan, kata Nurmal, PPP tinggal merancang strategi untuk mengkapitalisasi pemilih khususnya di wilayah-wilayah yang sampai saat ini belum menentukan pilihan. “Saya kira dengan ada Sandiaga Uno, itu bisa dimanfaatkan oleh PPP untuk merebut pemilih–pemilih yang masih mengambang,” ujar dia.
Nurmal menyebutkan saat ini PPP masih sering disebut ‘kaum sarungan’ yang melekat terhadap orang tua. Tapi apa yang terjadi di Sulsel ini sebagai gambaran jika PPP harus berbenah, dimana partai berlambang Ka'bah ini dipimpin oleh anak muda yaitu Imam Fauzan.
“PPP harus lebih banyak merebut suara dari anak-anak muda dan menggunakan anak muda dalam kepengurusan itu hal yang strategis kedepannya, apalagi pemilin saat ini hampir 60 persen dari kalangan anak muda," imbuh dia.
“Saya pun yakin PPP Sulsel jauh lebih meningkat dibandingkan 2019, dan mereka bisa bersaing dengan partai-partai besar,” ujar Nurmal.
Adapun, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Priyanto menyatakan PPP merupakan partai yang sangat rentan tidak menembus ambang batas suara parlemen. Menurut dia, hampir semua potret survei memprediksi trend pelemahan dukungan pada PPP di Pemilu 2024. Menurut dia, pasca-Munas dan Munaslub, PPP belum reborn dan bahkan semakin kehilangan basis-basis tradisional yang kini direbut oleh partai lain.
PPP juga seperti terjebak masa lalu, sebagai satu2nya kanal aspirasi politik umat Islam, seperti diera orde baru. Padahal sudah terjadi pergeseran perilaku pemilih, terutama sejak dominasi kubu nasionalis pada Pemilu pasca reformasi.
"PPP juga tidak bisa berharap banyak efek ekor jas dukungannya di Pilpres 2024," ujar dia.
Luhur mengatakan, secara dukungan Pilpres, PPP bukan partai penentu dan hanya menjadi pelengkap formasi pasangan Ganjar-Mahfud. Praktis harapan PPP untuk bertahan di Senayan tinggal pada kemampuan bertarung figur-figur caleg pada mekanisme popular vote yang berbiaya mahal.
Persiapan Harla Rampung
Sementara itu, persiapan resepsi peringatan hari lahir PPP telah dirampungkan oleh panitia pelaksana. Ketua Panitia, Salman Alfariz mengatakan, panitia memperkirakan ada sekitar ribuan peserta yang akan hadir. Mereka menargetkan sekitar 8.500 peserta yang akan meramaikan agenda tersebut.
"Kesiapan sudah 99 persen. Jadi target peserta bisa lebih 7.000-8.500. Mungkin bisa lebih dan segala persiapan sudah kami siapkan walaupun memang pada akhirnya lebih," kata Salman.
Panitia terus menyiapkan berbagai persiapan. Selain mengundang Presiden Jokowi, yang jadwalnya masih tentatif, panitia juga mengundang ketua-ketua partai politik.
Mereka yang dipastikan akan hadir yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Kutua DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI/ Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta. Selain itu, Puan Maharani selaku Ketua DPR RI dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga dijadwalkan hadir.
Salman mengatakan, pihaknya terus merampungkan berbagai persiapan. Persiapan ini mulai dari lokasi hingga tamu-tamu yang diundang.
"Alhamdulillah karena acara kurang lebih sudah H-1, kami persiapkan sudah siap. Kemudian untuk kesiapan venue sudah 80 persen," tutur Salman.
Dia mengatakan, dipilihnya Kota Makassar sebagai tuan rumah setelah meminta izin kepada Ketua DPP PPP Mardiono. Mereka meminta izin agar peringatan Harlah ke-51 PPP dipusatkan di Makassar.
"Kami mempresentasikan konsep-konsep yang akan kami tawarkan ketika acara nanti dan alhamdulillah beliau (Mardiono) memberikan support dan mengatakan bahwa puncak harla PPP kita laksanakan di Sulsel," jelas Salman.
Salman memastikan peringatan harla ini murni hanya peringatan hari jadi partai berlambang Ka'bah tersebut. Dia memastikan tidak ada kegiatan politik seperti kampanye capres.
"Hal ini karena, kami mengikuti peraturan KPU yang bahwa GOR Sudiang tidak termasuk dalam SK tempat kampanye," imbuh dia.
Panitia juga telah bersurat kepada KPU dan Bawaslu untuk menyatakan tidak ada aktivitas kampanye di sana. Acara di GOR Sudiang ini tidak melakukan kampanye hanya betul-betul murni memperingati harlanya PPP.
"Kami pun juga sudah mengimbau kepada seluruh teman-teman caleg bahwa tidak diperbolehkan membawa atribut calegnya masing-masing," jelas Salman. (suryadi-fahrullah/C)