Dihadapan Pimpinan dan Umat Konghucu Sulsel, Wamenag RI Kenang Nilai Moderasi Beragama Ala Gus Dur

  • Bagikan

“Nilai dan sikap Bhineka Tunggal inilah inilah kemudian menjadi perekat persatuan bangsa Indonesia, disinilah pentingnya mempertahankan sikap moderat yang menjadi warisan leluhur bangsa kita,” ungkap Syaiful Rahmat Dasuki.

Keanekaragaman yang ada di Indonesia menjadi potensi besar dalam membangun negara indonesia, karenanya Pemerintah melalui Kementerian Agama memiliki tugas dan tanggungjawab besar menjaga dan memelihara keragaman dan kerukunan khususnya di bidang keagamaan melalui Program Moderasi Beragama, Tambahnya.

Wakil Menteri Agama juga mengingatkan Indikator moderasi beragama yang terdiri dari komitmen kebangsaan, anti kekerasan, sikap toleransi dan penerimaan terhadap tradisi local, dan Sikap ini penting untuk dijaga dan ditularkan seluas luasnya untuk mengikis sikap merasa paling benar, menutup diri dengan keberagaman, serta masuknya ideologi ideologi Trans Nasional yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas dan keutuhan bangsa Indonesia.

Diakhir paparannya, Syaiful Rahmat Dasuki kembali menegaskan bahwa moment Pemilu itu hanya 5 Tahun sekali, tapi persaudaraan dan persatuan itu selamanya, jangan nodai pesta demokrasi kita dengan pertikaian, ujaran kebencian , penyebaran berita hoax yang bisa menjadi bibit perpecahan diantara warga bangsa.

“Meskipun belum waktunya, Wamenag juga berkesempatan mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada seluruh umat Konghucu, semoga damai dan kasih senantiasa menyertai kita semua, Tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghuchu Provinsi Sulawesi Selatan dr. Ferdi Sutono menghaturkan terima Kasih dan Penghargaan sebesar besarnya kepada Wakil Menteri Agama RI yang berkenan hadir di salah satu Klenteng tertua di Sulsel dan Kota Makassar, Ia berharap, Perhatian yang diberikan Kemenag selama ini, bisa diberikan tambahan berupa kuantitas program dan kegiatan bagi umat Konghucu khususnya di Sulsel.

Plt. Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid melaporkan bahwa situasi kerukunan umat beragama di Sulsel berada dalam kondisi yang stabil, terbukti indeks Kerukunan Umat Beragama di Sulsel di Tahun 2023 berada diatas angka rata rata Nasional yakni 7, 91 poin.

Menurut Ali Yafid, Umat konghuchu di Sulsel 3251 orang, sekolah minggu 3 buah, guru non ASN 3 dan Penyuluh Agaman, karenanya, Plt. Kakanwil berharap dengan potensi tersebut, umat Konghucu tetap berkontribusi positif bagi kerukunan dan harmoni umat Beragama khususnya di Sulsel. 

  • Bagikan