JAKARTA, RAKYATSULSEL - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu ekonom senior Emil Salim di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel). Dia mengatakan bahwa mendapatkan kuliah singkat usai bertemu Emil Salim.
"Ya rasa-rasanya saya sedang mendapatkan kuliah singkat dari seorang punggawa ekonomi yang punya pengalaman luar biasa di banyak bidang, saya senang sekali," kata Ganjar kepada wartawan, usai pertemuan, Sabtu (27/1/2024).
Salah satu yang dibahas Ganjar bersama Emil Salim juga terkait dengan energi kotor. Dia memberi contoh kenapa tidak menindaknya.
"Semuanya sebenernya mengerti problem ini, tapi beliau sampaikan ketika semua orang sudah tau problemnya satu saja pertanyaannya. Kenapa tidak ada strong leader yang berani mengambil keputusan, karena itu tidak pernah populer, umpamanya kalau energi yang kotor kenapa tidak segera bertindak," ucapnya.
Dalam pertemuan itu keduanya juga membahas kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Dia SDM yang baik harus disiapkan untuk menjemput tahun 2045.
"Kalau kemudian segera transisi, kenapa SDM kita tidak disiapkan dengan baik. Mestinya semua disiapkan agar bisa menjemput 2045," ujarnya.
Ganjar mengatakan masukan dari Emil Salim telah lumrah diketahui banyak orang. Dari pertemuan itu, Ganjar mengibaratkan kondisi saat ini seperti kapal Titanic yang hendak menabrak es, tetapi yang di atas kapal masih ada yang bernyanyi.
"Hampir semuanya sebenarnya tahu kok yang disampaikan. Tapi beliau berkali-kali dengan tangannya mengepal gitu 'cepat, cepat, harus ada yang berani'," ucapnya.
"Itu situasi emosional yang beliau harapkan betul bahwa eh ada kapal Titanic yang mau nabrak es, kok kita masih nyanyi-nyanyi saja sih. Jadi ini situasi yang beliau gambarkan dengan sangat gampang. Saya kira kita mampu mencerna artinya," sambungnya.