Kasus DBD di Sulsel Renggut Delapan Nyawa Sepanjang 2023

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengimbau kepada seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota yang ada di Sulsel untuk melakukan penggalakan pemberantasan saran nyamuk.

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar baharuddin telah mengeluarkan imbauan melalui surat edaran sekaitan dengan upaya antisipasi penyebaran dan peningkatan demam berdarah (BBD) di Sulsel.

Kata dia, ada tiga poin yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah se-Sulsel, yaitu melakukan fogging, menggalakkan 3 M (Menguras, Menutup, dan Mendaur) ulang Barang bekas agar tak menjadi pemantik sarang nyamuk melalui sampah), dan Memperkuat dan mengaktifkan gerakan satu rumah satu jumantik.

“Gerakan jumantik ini juga sebaiknya diterapkan di perkantoran ataupun sekolah,” imbau Bahtiar dalam surat edaran itu.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar menyampaikan gotong royong dari masyarakat juga sangat menunjang untuk mengurangi penyebaran DBD.

“Kita harap gotong royong masyarakat kerja bakti terutama rumah sendiri dan sekolah,” ujarnya kepada Rakyat Sulsel saat dikonfirmasi, Minggu (28/1/2024).

Ia menyampaikan, perlunya perhatian terhadap penyebaran DBD perlu dilakukan agar tak lagi terjadi kasus yang serupa, apalagi dampaknya juga tak main-main yang dapat meregang nyawa pengidapnya.

Ia membeberkan, sepanjang tahun 2023 lalu, kasus DBD se-Sulsel itu mencapai 2703 orang, yang terdiri dari 1441 laki-laki dan 1262 perempuan.

Ia menjabarkan, dari kasus tersebut sebanyak 42 kasus untuk rentan usia 0 sampai 1 tahun, 246 kasus untuk rentan usia 1 sampai 4 tahun (satu orang meninggal), 997 kasus untuk rentan usia 5 sampai 14 tahun (tiga orang meninggal), 1116 kasus untuk rentan usia 15 sampai 44 tahun (dua orang meninggal) dan 290 kasus untuk rentan usia 45 tahun keatas (dua orang meninggal).

“Kasus itu dari januari-hingga desember 2023 lalu, jumlah yang meninggal itu sebanyak delapan orang dari berbagai rentan usia, dari kasus ini dua orang laki-laki dan 6 orang perempuan yang meninggal,” paparnya.

Ia menyampaikan untuk kasus meninggal itu berasal dari lima kabupaten yang ada di Sulsel, yaitu dari Kabupaten Barru satu orang meninggal. Kabupaten Bone satu orang meninggal. Kabupaten Luwu Timur satu orang meninggal. Kabupaten Maros empat orang meninggal, dan Kabupaten Soppeng satu orang meninggal. (Abu/B)

  • Bagikan