MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kemantapan jalan tentu menjadi penunjang keselamatan berkendara, apalagi saat ini telah memasuki musim penghujan. Para pengendara dianjurkan berhati-hati saat melalui jalan, terutama di Kota Makassar.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Penyelenggaraan Jalan Nasional (PJN) III Sulsel, Malik menyampaikan untuk jalan yang menjadi tanggung jawab pihaknya dalam Kota Makassar rencananya akan dilakukan preservasi.
Ia menjelaskan, preservasi jalan meliputi perawatan jalan yang rusak, pengaspalan hingga pengerjaan saluran air agar tidak menjadi hambatan dan kendala pada jalur lalu lintas.
“Seperti Jalan perintis kemerdekaan, ada pengaspalan ada pembersihan saluran juga, apalagi kalau musim hujan begini kan biasa ada genangan-genangan itu dibenahi, salurannya yang dangkal kita gali kembali supaya air lancar,” ujarnya Kepada Rakyat Sulsel, Minggu (28/1/2024).
Ia membeberkan, untuk preservasi jalan nasional yang berada dalam kota Makassar itu bakal dikucurkan anggaran sekitar Rp14 miliar.
“Kalau di Kota Makassar, preservasi jalan itu kurang lebih Rp14 miliar dalam kota,” sebutnya.
Lanjut dia, untuk pengerjaannya itu rencananya akan mulai berkontrak pada bulan Februari mendatang.
Ia mengutarakan, untuk pelaksanaannya itu diupayakan agar dapat berjalan secepat mungkin pasca berkontrak nantinya.
“Kita upayakan pengerjaan jalannya bisa berjalan secepatnya,” ujarnya.
Terkait dengan target panjang jalan yang bakal dieksekusi, kata Malik adalah seluruh jalan Nasional yang berada dalam Kota Makassar.
“Jadi kalau ada retak itu bisa ditambal dan juga dilakukan pengaspalan kalau memang perlu,” kuncinya.
Untuk Informasi, berikut jalan yang menjadi kewenangan Satker PJN III Sulsel, yaitu Jl. Perintis Kemerdekaan (12.510 kilometer) Jl. Urip Sumoharjo (4.943 kilometer), Jl. G. Bawakaraeng (1.110 kilometer), Jl. Masjid Raya (1.224 kilometer), Jl. Bulusaraung (0.675 kilometer), Jl. Ahmad Yani (0.700 kilometer), Jl. Riburane (0.230 kilometer), Jl. Nusantara (1.942 kilometer), Jl. S. Alauddin (3.702 kilometer), Jl. A. P. Pettarani (4.370 kilometer). (Abu Hamzah/B)