Selain mengungkapkan kekecewaannya, aktivis yang dikenal kritis ini berharap tidak terjadi perpecahan atau keretakan sosial berupa konflik fisik maupun nonfisik hanya karena perbedaan pandangan politik. Dan tentunya, ini adalah tanggung jawab kita semua untuk menciptakan pemilu yang adil dan damai.
"Harusnya momentum 14 Februari 2024 menjadi gelanggang yang lahir dari hasil perenungan rakyat selama lima tahun lamanya, selanjutnya akan melahirkan pemimpin yang berkualitas dan memiliki proyeksi yang jelas terhadap masa depan. Ini adalah ujian kita semua untuk menciptakan wajah kita sendiri di parlemen-parlemen yang tentunya memiliki kekuatan dalam mempengaruhi arah kebijakan dan pembangunan di Kabupaten Takalar," ungkapnya di sebuah warkop di Lapangan Makkatang Dg Sibali, Senin (29/01/2024).
Darwis Sijaya memang dikenal sangat piawai mencari panggung pada setiap pergantian kekuasaan. Dulu, di masa kepemimpinan SK/HD, mesin birokrasi berada di bawah kendalinya, termasuk memanfaatkan organisasi BKPRMI dan guru-guru TK/TPA untuk memilihnya. Semuanya itu dilakukan untuk memuluskan jalan politiknya.
Pada Pemilu 2019, pria kelahiran Polong Bangkeng Utara itu pun mendulang suara yang begitu signifikan dan kembali terpilih menjadi anggota DPRD periode 2019-2024. Selanjutnya, sebagai partai pemilik suara terbanyak, ia ditunjuk sebagai Ketua DPRD Takalar. (Tiro)