Waspada Kejatahan Siber Quishing, BRI Beberkan Cara Antisipasinya

  • Bagikan
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa BRI terus memberikan edukasi terkait langkah antisipatif untuk terhindar dari kejahatan siber, termasuk quishing.

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Maraknya kasus kejahatan siber menyebabkan perlunya kewaspadaan masyarakat terkait informasi menyesatkan yang datang dari berbagai sumber tidak resmi. Salah satu kejahatan siber yang terbaru adalah "quishing”.

Kejahatan ini menggabungkan teknik phishing dengan teknologi Quick Response (QR) untuk pembayaran elektronik dalam upaya mencuri informasi dan data pribadi, keuangan, atau kredensial (user ID, password, PIN, OTP, dll.) pengguna.

Terdapat beberapa metode quishing yang umum diterapkan pelaku. Di antaranya manipulasi kode QR, kode QR dengan tautan tujuan berupa situs phishing, dan kode QR dengan memasukkan aplikasi bertujuan jahat (malware injection). Terkait dengan modus penipuan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mengedukasi nasabahnya agar terus waspada dan terhindar dari segala jenis bentuk kejahatan perbankan semacam ini.

Berikut adalah langkah - langkah agar terhindar dari quishing, khususnya yang berhubungan dengan pembayaran elektronik.

  1. Verifikasi kode QR
    Pastikan kode QR berasal dari sumber resmi dan bonafide. Pastikan nama atau identitas pedagang yang tertera pada aplikasi sesuai dengan tujuan pembayaran yang diinginkan. Anda bisa mengonfirmasi kepada pedagang terkait nama merchant dan lembaga jasa keuangan yang tertera pada tampilan QRIS untuk memastikan hal ini.
  2. Periksa Informasi Transaksi
    Untuk transaksi pembayaran, periksa seluruh informasi transaksi yang ditampilkan pada perangkat sebelum melakukan konfirmasi pembayaran. Nasabah perlu memperhatikan informasi yang muncul saat scan barcode, mulai dari jumlah pembayaran hingga detail transaksi telah sesuai dengan yang sebenarnya.
  3. Hindari Membagikan Informasi Sensitif
    Pastikan menggunakan saluran transaksi yang aman untuk menjaga informasi pribadi tetap terlindungi saat bertransaksi menggunakan QRIS dengan cara-cara berikut.
  • Gunakan aplikasi/platform resmi lembaga jasa keuangan, misalnya BRImo, aplikasi mobile banking dari BRI.
    • Tidak membagikan username, password, kode OTP, PIN dan data sensitif lainnya melalui telepon, pesan teks, email maupun media lainnya.
  1. Perbarui Aplikasi Perbankan
    Pastikan aplikasi perbankan, dompet digital, dan pengamanan perangkat selalu up-to-date. Misalnya untuk aplikasi mobile banking BRImo, hal ini bisa dilakukan dengan mengaktifkan fitur automatic app updates pada ponsel Anda.
  2. Gunakan Koneksi Internet yang Aman
    Pastikan menggunakan koneksi internet yang aman saat melakukan transaksi QRIS. Anda bisa menggunakan koneksi pribadi dan menghindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak terlindungi untuk mengurangi risiko pencurian data.
  3. Laporkan Aktivitas Mencurigakan
    Segera laporkan ke layanan pelanggan lembaga jasa keuangan jika menemukan aktivitas atau transaksi yang mencurigakan terkait dengan QRIS.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa BRI terus memberikan edukasi terkait langkah antisipatif untuk terhindar dari kejahatan siber, termasuk quishing.

”Quishing merupakan tindakan penipuan dan kejahatan yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi bank dan bagi masyarakat. Melalui edukasi ini, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik quishing,” ujarnya.

Dengan selalu menjaga kerahasiaan data serta tetap hati-hati dalam menerima pesan yang ada, berbagai modus penipuan dapat dihindari. BRI selalu mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuan baru, termasuk quishing.

Di luar tips tersebut, Arga tetap menekankan agar nasabah dapat mencegah lebih dini dengan tidak bertransaksi di tempat yang mencurigakan. “Di sisi lain, perseroan juga menyarankan agar segera mengubungi Contact BRI di 1500017 apabila mendeteksi aktivitas mencurigakan terkait simpanannya,” ujarnya menutup pembicaraan. (Armansyah)

  • Bagikan

Exit mobile version