Anies Buka Suara Soal Muhammadiyah

  • Bagikan

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan buka suara soal Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang meminta Presiden Joko Widodo mencabut pernyataannya soal presiden boleh kampanye dan berpihak dalam Pilpres 2024. Ia menyebut oleh karenanya, Jokowi seharusnya konsisten dengan ucapannya sejak awal.
"Kalau menurut saya yang perlu dilakukan adalah konsisten saja atas apa yang sudah disampaikan presiden sejak beberapa waktu yang lalu, konsisten itu yang diperlukan," ujar Anies kepada wartawan, Selasa (30/1).

Ketika presiden meminta seluruh aparat untuk netral, ia mengatakan bahwa hal itu juga seharusnya berlaku pula dengan Jokowi yang memerintahkannya.

"ASN netral, TNI netral, polisi netral, itu kan arahan presiden. Maka presiden laksanakan saja arahan itu. Menurut saya itu," tandas Anies.

Sebelumnya, Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencabut pernyataannya yang mengindikasikan ketidaknetralan dalam kontestasi Pilpres 2024. Hal itu termasuk ucapan Jokowi terkait bolehnya presiden hingga menteri untuk melakukan kampanye dan berpihak pada paslon tertentu.

"Mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencabut semua pernyataannya yang menjurus pada ketidaknetralan institusi kepresidenan, terlebih soal pernyataan bahwa Presiden boleh kampanye dan boleh berpihak," tulis sikap resmi PP Muhammadiyah yang ditandatangani Ketua Majelis Hukum dan HAM Trisno Raharjo, dikutip Senin (29/1).

Pernyataan sikap itu meminta agar Jokowi menjadi suri tauladan yang baik dengan cara selalu taat hukum dan menjunjung tinggi etika dalam penyelenggaraan negara.

"Presiden harus menghindarkan diri dari segala bentuk pernyataan dan tindakan yang berpotensi menjadi pemicu fragmentasi sosial, terlebih dalam penyelenggaraan Pemilu yang tensinya semakin meninggi," tegasnya. (JP)

  • Bagikan